TEMPO.CO, Lamongan - Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menyatakan menghormati pengesahan yang dibuat pemerintah terhadap kepengurusan partai di kubu Agung Laksono. "Tapi dengan Pak Ical, kami tetap loyal," kata Sekretaris DPD Partai Golkar Tuban Rudi Harianto, Rabu 11 Maret 2015.
Rudi mengklaim loyalitas terjadi di seluruh jajaran pengurus DPD Partai Golkar Tuban. Mulai dari Ketua DPD Golkar Tuban Haeny Relawati hingga pengurus harian serta ketujuh anggota DPRD Tuban dari Partai Golkar. Rudi menyatakan loyalitas itu dan pengakuan pemerintah sebagai dua hal berbeda.
"Kami menghormati Pemerintah. Tetapi kami tetap loyal dengan Pak Ical," kata Rudi lagi.
Sementara itu Ketua DPD Partai Golkar Lamongan Bayu Widodo mengatakan bahwa jajaran pengurus di daerahnya akan bersikap realistis. Kalau memang pemerintah hanya mengakui hasil kongres di Jakarta atau kubu Agung Laksono maka secara legowo Golkar Lamongan akan mengikuti, mengubah haluannya. "Kami ikut yang diakui Pemerintah saja," ujarnya.
Bayu mencontohkan, di Lamongan, para tahun ini akan digelar Pemilihan Kepala Daerah. Dengan kondisi itu, menurut dia, memang perlu dipertegas Golkar dari kubu mana yang diakui Pemerintah lewat Komisi Pemilihan Umum. "Jadi ini pilihan sulit dari yang tersulit," katanya menambahkan.
Di Lamongan Partai Golkar menempati enam kursi di DPRD kabupaten setempat. Jumlah Kursi tersebut sedikit banyak berpengaruh terhadap posisi tawar partai untuk Pilkada yang dijadwalkan digelar awal Desember mendatang.
Sebelumnya, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jawa Timur, Gesang Budiharto, mengatakan bahwa saat ini Golkar Jawa Timur masih menunggu keputusan dari Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Menurut dia, "Kan masih ada proses hukum yang belum selesai."
SUJATMIKO