TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Golkar kubu Aburizal, Fadel Muhammad, mengatakan partainya berencana memboikot penyelenggaraan pemilihan kepala daerah pada Desember 2015. Hal tersebut sesuai dengan titah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Prabowo yang suruh supaya Koalisi Merah Putih memboikot semua pilkada. Koalisi Merah Putih jangan ikut semuanya," kata Fadel kepada Tempo di Jakarta, Selasa malam, 10 Maret 2015. Fadel mengatakan pesan tersebut disampaikan Prabowo langsung lewat telepon kepada Aburizal.
Prabowo, kata Fadel, ikut kecewa dengan hasil keputusan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang mengintervensi internal Golkar. Oleh karena itu, Prabowo meminta agar KMP menolak keputusan ini. "Ini permainan tak benar," kata Fadel menirukan Prabowo.
Fadel mengatakan pakar hukum kubunya akan menulis surat kepada Presiden Joko Widodo soal intervensi Menkumham. "Mereka intervensi untuk meminta kubu Agung segera kirim akta notaris. Itu entah karena titah Jokowi, Jusuf Kalla, Megawati atau Surya Paloh," kata dia.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly melayangkan surat penjelasan bernomor M.HH.AH.03-26 kepada kubu Agung Laksono. Yasonna menyatakan kepengurusan Agung sah. Ia meminta Agung segera melayangkan daftar formatur partai berdasar akta notaris.
"Saya menerima keputusan mahkamah partai yang menyatakan mengesahkan hasil kepengurusan Munas Ancol secara selektif di bawah kepemimpinan Agung Laksono," kata Yasonna di Kemenkumham, Selasa, 10 Maret 2015.
Menkumham mengambil keputusan tersebut berdasarkan Keputusan Mahkamah Partai Golkar Nomor 01/P1-GOLKAR/III/2015, Nomor 02/P1-GOLKAR/III/2015, dan Nomor 03/P1-GOLKAR/III/2015. Mahkamah partai telah mengabulkan untuk menerima kepengurusan DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol dengan ketua Agung Laksono.
PUTRI ADITYOWATI