Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bos GMBI Pelapor Tempo: Berhenti Minum, Salat Urusan Nanti

image-gnews
Massa dari GMBI Distrik Garut berunjuk rasa di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/6). Salah satu tuntutannya adalah mendesak gubernur dan DPRD Jawa Barat untuk merealisasikan pemekaran Garut Selatan. TEMPO/Prima Mulia
Massa dari GMBI Distrik Garut berunjuk rasa di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/6). Salah satu tuntutannya adalah mendesak gubernur dan DPRD Jawa Barat untuk merealisasikan pemekaran Garut Selatan. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.COBandung - Ketua Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Fauzan Rachman meminta anggotanya berhenti merokok dan meminum minuman keras. Menurut dia, dua kebiasaan ini merupakan pola hidup tidak sehat.

Fauzan mengatakan dulu dia adalah peminum dan perokok berat. "Bahkan belajar ngaji sambil mabuk," kata Fauzan dalam wawancara dengan Tempo beberapa waktu lalu.

Fauzan mengatakan pernah bercita-cita menguasai dunia malam. Sebelum mendirikan GMBI, Fauzan aktif di Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro), sayap Partai Golkar.

Kemudian, dia bergabung dengan Gerakan Reformasi Bandung (GRB).  "Saya paling dicari-cari aparat," katanya. Kemudian, sekitar tahun 2000, Fauzan mengaku mulai sadar harus berubah. Ia pun meninggalkan kebiasaan minum.

"Kalau mau jadi orang benar, harus berhenti minum. Soal salat enggak, urusan nanti," katanya. Lalu, bersama rekannya, ia mendirikan GMBI pada 2002.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada tahun tersebut, rekannya itu meninggal karena radang paru-paru.  Sejak itulah Fauzan mengaku berhenti merokok. "Teman-teman seumuran juga saya suruh berhenti semua," ujarnya.

Fauzan tidak menolak jika GMBI disebut sebagai organisasi bayaran.  Menurut dia, anggota lembaga ini banyak yang mantan preman sehingga butuh uang untuk makan.

GMBI adalah organisasi yang melaporkan Tempo atas pemberitaan rekening gendut Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Bahkan, selama sidang praperadilan Budi Gunawan, GMBI sepekan penuh menggelar unjuk rasa.

PERSIANA GALIH | SYAILENDRA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

AJI Minta Jaksa Hentikan Kriminalisasi Eks Pemred Banjarhits

21 Mei 2020

Jurnalis Malang Raya menutup mulutnya dengan lakban saat aksi Diam terkait kasus kekerasan terhadap jurnalis di depan Gedung DPRD Kota Malang, Jawa Timur, Jumat, 27 September 2019. Dalam aksi tersebut Jurnalis mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas kasus kekerasan jurnalis yang melibatkan anggotanya dan massa aksi serta mendesak Dewan Pers membentuk Satgas Anti Kekerasan guna menuntaskan kasus kekerasan yang terjadi sepanjang aksi penolakan RKUHP dan revisi UU KPK di berbagai daerah. TEMPO/Aris Novia Hidayat
AJI Minta Jaksa Hentikan Kriminalisasi Eks Pemred Banjarhits

AJI meminta jaksa menghentikan kriminalisasi Eks Pemred Banjahits. Sebab, perkara ini sudah selesai di Dewan Pers.


Penahanan Wartawan Buton Tengah Dinilai Cacat Prosedur

9 Februari 2020

Sejumlah wartawan berunjukrasa menolak tindak kriminalisasi terhadap wartawan di Makassar, Selasa (3/2). Foto:  ANTARA/Yusran Uccang
Penahanan Wartawan Buton Tengah Dinilai Cacat Prosedur

Penahanan seorang wartawan di Buton Tengah dianggap tak sesuai prosedur. Tanpa mediasi Dewan Pers.


Jurnalis Dipenjara Setelah Kritik Kambing Menteri di Facebook

3 Agustus 2017

Meme netizen yang meminta Facebook membuat emoticon salib. (Techspot.com)
Jurnalis Dipenjara Setelah Kritik Kambing Menteri di Facebook

Seorang jurnalis di Bangladesh ditahan setelah mengkritisi pembagian kambing oleh seorang menteri di Facebook.


Pemberitaan Kasus Korupsi, Bupati-Wartawan Saling Lapor Polisi

31 Maret 2017

TEMPO/ Imam Yunni
Pemberitaan Kasus Korupsi, Bupati-Wartawan Saling Lapor Polisi

Wartawan media online, Boni Lerek, mengklaim pemberitaan kasus korupsi yang dia tulis telah memenuhi kaidah-kaidah jurnalistik.


Presiden Diminta Setop Impunitas Kekerasan Pers

2 November 2016

Sejumlah jurnalis mengumpulkan kartu pers mereka saat menggelar aksi menolak kekerasan terhadap jurnalis di kawasan nol kilometer Denpasar, Bali, 4 Oktober 2016. TEMPO/Johannes P. Christo
Presiden Diminta Setop Impunitas Kekerasan Pers

Delapan kasus dugaan pembunuhan terhadap jurnalis hingga kini tak
kunjung tuntas.


Jerman Tuding 5 Jurnalis Ini Bocorkan Rahasia Negara  

28 April 2016

Ilustrasi: TEMPO/Machfoed Gembong
Jerman Tuding 5 Jurnalis Ini Bocorkan Rahasia Negara  

Jerman memeriksa lima jurnalis setelah membuat film dokumenter dan menerbitkan buku. Mereka dituduh membocorkan rahasia negara.


Sudah Diuji Materi, Pasal 207 KUHP Tetap Ancam Pers

9 Februari 2016

Seniman Pantomim, Wanggi Hoed melakukan aksi teatrikal bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI), di Bandung, Jawa Barat, 3 Mei 2015. Aksi ini untuk memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Sudah Diuji Materi, Pasal 207 KUHP Tetap Ancam Pers

LBH Pers menganggap masih ada lubang untuk mengkriminalkan pers. Salah satunya Pasal 207 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.


Perkarakan Erwin Gara-gara Kritik, Polisi Disebut 'Baper'  

9 Februari 2016

Peneliti ILR, Erwin Natosmal (kanan), Manager Advokasi YLBHI, Bahrain (tengah) dan Pengacara Publik LBH Jakarta, Maruli (kiri) yang tergabung dalam Koalisi Pemantau Peradilan dan Demokrasi. TEMPO/Dasril Roszandi
Perkarakan Erwin Gara-gara Kritik, Polisi Disebut 'Baper'  

Lembaga Bantuan Hukum Pers menganggap Kepolisian terlalu bawa
perasaan dalam memperkarakan peneliti hukum Erwin Natosmal
Oemar


Hari Pers Nasional: TNI Mulai Hargai Pers, Polisi Belum

9 Februari 2016

Seniman Pantomim, Wanggi Hoed melakukan aksi teatrikal bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI), di Bandung, Jawa Barat, 3 Mei 2015. Aksi ini untuk memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Hari Pers Nasional: TNI Mulai Hargai Pers, Polisi Belum

Di Hari Pers Nasional, AJI memberi catatan soal sikap TNI dan
Kepolisian kepada awak dan perusahaan media.


Kantor Portal Berita Malaysiakini Digeledah Polisi

7 November 2015

Polisi menggeledah kantor portal berita Malaysiakini. www.malaysiakini.com
Kantor Portal Berita Malaysiakini Digeledah Polisi

Polisi Malaysia bersama petugas dari Suruhanjaya Komunikasi dan Multimedia Malaysia (SKMM) menggeledah kantor portal berita Malaysiakini.