TEMPO.CO, Jakarta - Partai Amanat Nasional berupaya menghindari perpecahan partai usai terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum partai yang baru. Mantan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dilibatkan dalam penyusunan tim formatur struktur kepengurusan partai.
Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto mengatakan Zulkifli dan Hatta saat ini intens berkomunikasi untuk membahas reunifikasi partai. Hatta sebelumnya menegaskan tidak ingin terlibat secara personal dalam kepengurusan partai.
"Tapi Hatta membuka ruang agar Zulkifli menyusun kepengurusan yang melibatkan semua kader," kata Bima saat dihubungi, Minggu 8 Maret 2015.
Wali Kota Bogor itu menyatakan Hatta tidak ingin kader-kadernya digeser dari fraksi maupun komisi di Dewan Perwakilan Rakyat. Kader pendukung Hatta juga diharapkan tetap menduduki posisi di Dewan Pimpinan Wilayah dan Dewan Pimpinan Daerah partai.
Untuk itu, ujar Bima, Hatta memperjuangkan agar kadernya tidak disingkirkan oleh Zulkifli. "Zulkifli sudah menyampaikan komitmennya untuk merangkul semua kader," kata anggota tim sukses Hatta pada kongres lalu itu.
Bima menyebut bahwa Hatta dan Zulkifli saat ini sedang fokus membahas nama-nama yang akan masuki 12 anggota tim formatur kepengurusan partai.
Dalam Kongres IV PAN, Hatta kalah enam suara dari Zulkifli. Isu perpecahan di tubuh PAN pun menyeruak karena Hatta menolak tawaran kubu Zulkifli untuk menjabat sebagai Majelis Pertimbangan Partai pasca kekalahannya. Posisi itu kini diduduki mantan Ketua Umum PAN lainnya, Soetrisno Bachir.
Sesuai Undang-Undang Partai Politik, penyusunan struktur kepengurusan baru itu ditargetkan selesai paling lambat sebulan usai kongres yakni pada 8 April mendatang.
Yoga memberi bocoran bahwa akan ada nama mengejutkan yang masuk dalam kepengurusan PAN. "Tunggu saja tanggal mainnya, yang pasti ada tokoh populer yang masuk," ujarnya.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA