Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sensitif pada Isu Suksesi Keraton, Perda Jabatan Gubernur DIY Tak Rampung

image-gnews
Duta Besar Perancis, Bertrand Lortholary (kiri) dan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X (kanan) usai pertemuan tertutup di Kantor Gubernur, Kepatihan Yogyakarta, Jumat (29/6). ANTARA/Regina Safri
Duta Besar Perancis, Bertrand Lortholary (kiri) dan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X (kanan) usai pertemuan tertutup di Kantor Gubernur, Kepatihan Yogyakarta, Jumat (29/6). ANTARA/Regina Safri
Iklan

TEMPO.CO , YOGYA:  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta kembali memperpanjang masa pembahasan peraturan tentang pengisian jabatan gubernur dan wakil gubernur DIY. Salah satu alasannya, materi rancangan dinilai sensitif terhadap isu suksesi raja keraton Yogyakarta. " Kami memang harus sangat hati-hati memutuskan,"  kata Ketua Panitia Khusus Pembahasan Raperda Keistimewaan itu, Slamet, Jumat 6 Maret 2015.

Pembahasan Raperda Keistimewaan tentang jabatan gubernur dan wakilnya itu merupakan salah satu yang teralot dalam sidang-sidang di DPRD DIY. Rapeda ini sebenarnya telah rampung dibahas oleh dewan periode 2009-2014. Namun legislator periode itu gagal mengesahkannya.

Tahun ini, dewan periode 2014-2019 kembali membuka pembahasan atas raperda itu. Semestinya pembahasan rampung pada 20 Februari lalu. Tapi karena perdebatan tentang syarat pencalonan gubernur dan wakilnya, masa kerja panitia khusus diperpanjang hingga Jumat 6 Maret 2015. Sayangnya, hingga habis masa perpanjangan itu, panitia khusus tak kunjung memperoleh permufakatan.  "Sekarang diperpanjang lagi sampai 3 April, " katanya.

Perdebatan itu dipicu oleh adanya pasal dalam rancangan yang mensyaratkan gubernur dan wakilnya harus seorang lelaki. Sementara Undang-Undang Keistimewaan DIY mengamanatkan gubernur adalah Sultan yang bertahta, lima anak raja keraton kini seluruhnya perempuan. Materi syarat pencalonan itu sebenarnya juga diadopsi dari isi Undang-Undang Nomor 13 tahun 2012 itu.

Jumat pagi kemarin, Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono menyatakan sabdatama (perintah utama). Sabdatama ini merupakan keputusan dan aturan tertinggi dalam tata pemerintahan keraton Yogyakarta. Ada delapan poin sabdatama, yang intinya, Sultan melarang pihak lain mencampuri tata pemerintahan keraton. Termasuk dalam berkomentar tentang siapa pewaris tahtanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam sabdatama itu pula, Sultan, yang juga Gubernur DIY, mengatakan kalau pun diperlukan merevisi undang-undang keistimewaan, maka rujukan sabdatama ini akan menjadi dasar rujukan utamanya. " Yen butuh mbenerake undang-undang keistimewaan, dasare sabdotomo lan ngowahi undang-undange,  " ucapnya dalam sabdotomo di Bangsal Kencana Keraton.

Slamet mengatakan panitia pembahasan merasa terbantu dengan adanya sabdatama itu. " Ini akan meredakan perdebatan,  " katanya. Alasannya, Sultan menegaskan suksesi kasultanan adalah urusan keraton. Namun ia enggan berkomentar, apakah sabdatama itu akan berdampak pada pengubahan syarat pencalonan gubernur dan wakilnya dalam draft perda pengisian jabatan. ANANG ZAKARIA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

9 hari lalu

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) dan  Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo melantik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2012 tentang Keistimewaan DIY. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.


60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

14 hari lalu

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat


Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

16 hari lalu

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.


Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

17 hari lalu

Prajurit Bregada berjaga saat Nyepi di Candi Prambanan Yogyakarta Senin, 11 Maret 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.


Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

30 hari lalu

Tradisi Ngapem Ruwahan digelar warga di Yogya sambut Ramadan. (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.


Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

31 hari lalu

Menko Polhukam yang baru dilantik, Hadi Tjahjanto berjabat tangan dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. TEMPO/Subekti.
Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

Usai dilantik menjadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto langsung melakukan sejumlah safari politik. Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X.


Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

43 hari lalu

Kawasan Titik Nol Kilometer, ujung Jalan Malioboro Yogyakarta tampak lengang saat pelaksanaan Pemilu pada Rabu siang, 14 Februari 2024. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

Susana berbeda terlihat di kawasan wisata Kota Yogyakarta saat Pemilu. Kawasan yang biasanya ramai oleh wisatawan tampak lengang.


Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

43 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat deklarasi damai Pemilu 2024 di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.


Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

44 hari lalu

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (kedua kanan) bersama istri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas di Keraton Yogyakarta, Senin, 2 Mei 2022. ANTARA FOTO/HO/Biro Pers Setpres/Lukas
Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi terbuka bertemu Megawati untuk kebaikan dan kemajuan bangsa.


Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

45 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat deklarasi damai Pemilu 2024 di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

Gerakan menjaga Yogyakarta damai dalam Pemilu 2024 telah dirintis Sultan Hamengku Buwono X sejak Oktober lalu.