TEMPO.CO, Padang - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir mengatakan tidak meningkatnya indeks kualitas sumber daya manusia di Indonesia disebabkan oleh menurunnya kualitas pendidikan. "Ternyata persoalannya (pendidikan) ada pada guru," ujarnya di Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat, 6 Maret 2015.
Menurut dia, persoalan guru ini menyebabkan proses pembelajaran di sekolah menengah atas berjalan kurang baik. "Proses pembelajaran di SMA kurang baik itu dari guru. Selain fasilitas yang tersedia," ujarnya.
Bagi Nasir, ini menjadi tantangan bagi universitas yang memiliki fakultas keguruan. Revitalisasi universitas yang punya fakultas keguruan penting karena kualitas guru bergantung pada perguruan tingginya.
Kata Nasir, dalam periode lima tahun ini pemerintah akan memprioritaskan perbaikan kualitas guru melalui revitalisasi lembaga yang menyiapkan tenaga pengajar tersebut.
Dia mengatakan dulu ada IKIP sebagai perguruan tinggi yang berfokus menyiapkan tenaga pengajar. Namun, sejak beralih menjadi universitas dan mendirikan fakultas non-pendidikan, IKIP melupakan peningkatan kualitas guru.
"Ini mulai redup. Ini yang mestinya kita naik lagi," ujarnya. Saat ini, kata Nasir, ada 12 perguruan tinggi yang memiliki fakultas keguruan.
Pemerintah akan mereformasi lembaga pendidikan tenaga kependidikan agar proses seleksi guru di seluruh Indonesia lebih baik.
ANDRI EL FARUQI