TEMPO.CO, Jakarta - Hujan buatan melalui teknik modifikasi cuaca berhasil menurunkan hujan di sejumlah daerah di Riau. Namun hujan yang turun belum merata, walhasil titik api (hostpot) kebakaran lahan masih terus bermunculan terutama di Bengkalis. Kabut asap sisa kebakaran lahan mengganggu jarak pandang menurun hingga 800 meter.
"Kemarin ada titik api muncul di Bukit Batu," kata Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bengkalis, Suiswantoro, saat dihubungi Tempo, Selasa, 3 Maret 2015.
Musim panas disertai angin kencang, kata Suiswantoro, menyulitkan regu pemadam menjinakkan api yang menghanguskan lahan gambut yang tersebar di beberapa kecamatan di Bengkalis.
Kebakaran lahan di Desa Dompas, Kecamatan Bukit Batu masih terus meluas menghanguskan 10 hektar. Disusul kebakaran di Desa Tanjung Belit, Kecamatan Siak Kecil mencapai 15 hektar.
Kemunculan titik api juga terjadi di Kecamatan Bengkalis tepatnya di Desa Pematang Duku Timur, Desa Kelapapati dan Desa Air Putih seluas 2 hektar. Sebanyak 24 orang regu pemadam diturunkan memadamkan api yang berada di tengah perkebunan warga itu. "Pemadaman melalui darat masih terus kami upayakan," ujarnya.
Suiswantoro juga mendeteksi kebakaran lahan di Kabupaten Kepulauan Meranti tepatnya di Pulau Padang. Api yang membakar lahan tampak merah menyala terlihat dari Selat Bengkalis arah timur.
Kabut asap pun tampak mengepul sejauh tiga kilometer dan mengganggu jarak pandang hingga 800 meter di Sungai Pakning, Bengkalis. "Kami akan salurkan 12 ribu masker di Sungai Pakning," katanya.
Pejabat Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Heru Widodo mengatakan modifikasi cuaca hujan buatan berhasil menurunkan hujan di wilayah Bengkalis bagian selatan, Bengkalis dan Siak. Namun hujan yang turun belum merata disebabkan benih awan hanya terdapat di selatan Bengkalis. Untuk hari ini, Selasa, 3 Maret 2015 lanjut dia, telah terjadi hujan deras di Pelalawan. "Hujan deras sudah turun di Pelalawan," ujarnya.
RIYAN NOFITRA