TEMPO.CO, Surabaya - Kepolisian Daerah Jawa Timur menurunkan dua tim untuk melacak dan memburu tersangka penembak pegiat antikorupsi Bangkalan, Mathur Husairi. "Dua tim itu sudah kami terjunkan sejak awal kejadian," kata penyidik di Unit Kejahatan Tindak Kekerasan Polda Jawa Timur, Komisaris Jumhur, Senin, 2 Maret 2015.
Menurut Jumhur, setiap tim tersebut terdiri atas lima personel. Mereka diarahkan untuk memburu secara intensif hingga ke Jakarta, namun belum berhasil. Anggota tim, menurut Jumhur, sudah berada di lapangan dan tidak pulang ke keluarga masing-masing selama lebih dari satu bulan belakangan. "Ini menunjukkan bahwa kami serius," katanya.
Jumhur menambahkan, tim ini sudah berpengalaman mengungkap kasus-kasus besar, termasuk beberapa kasus yang juga terjadi di Bangkalan. Dia mengklaim bukan kali ini saja tim itu menangani kasus penembakan. "Jadi, kami harap masyarakat bersabar menunggu proses penyelidikan tim kami," katanya.
Hingga saat ini, Jumhur melanjutkan, tim masih mengumpulkan data dan barang bukti untuk menetapkan tersangka kasus penembakan Mathur, yang terjadi pada 2 Januari 2015. "Kami juga melakukan pemeriksaan terhadap korban, Mathur," katanya.
Namun Jumhur mengakui bahwa pemeriksaan ini belum maksimal karena Mathur belum pulih dari luka tembak yang dideritanya. Padahal dari pemeriksaan itu penyidik berharap bisa menggali detail peristiwa dan ciri pelaku penembakan. "Kemarin proses BAP (berkas acara pemeriksaan) Mathur terhenti karena kondisinya memburuk, sehingga belum selesai," katanya.
Sebelumnya, kepolisian di Bangkalan mengungkapkan ihwal adanya dua orang yang sedang diburu berdasarkan sketsa wajah yang dibuat atas keterangan Mathur. Namun keduanya dipastikan tidak terkait dengan Aldi Alfarizi alias Kasmu, anggota DPRD Bangkalan, yang sempat ditahan karena terindikasi melakukan penembakan.
Kasmu, yang dijerat dengan pasal pencabulan, belakangan ditangguhkan penahanannya. Yang tersisa di tahanan adalah Masud, kepala desa, atas indikasi yang sama. Masud dijerat dengan kepemilikan senjata api ilegal.
Keduanya terindikasi melakukan penembakan karena dekat dengan Ketua DPRD, yang juga mantan Bupati Bangkalan dua periode, Fuad Amin Imron, yang kini ditahan KPK karena terlibat kasus suap dan pencucian uang. Adapun penembakan Mathur diduga terkait dengan aktivitas pendiri Bangkalan Corruption Watch, kini Madura Corruption Watch, itu, yang giat mengumpulkan bukti dugaan korupsi Fuad Amin dan menyerahkannya ke KPK.
MOHAMMAD SYARRAFAH