TEMPO.CO, Bandung - Badan Pusat Statistik menerbitkan Angka Ramalan sementara produksi padi sepanjang tahun 2014 yang diperkirakan mencapai 11.644.899 ton Gabah Kering Giling atau setara dengan 7.306.009 ton beras. "Turun 3,63 persen dibandingkan tahun 2013," kata Kepala Bidang Statistik Produksi, BPS Jawa Barat H Ruslan di Bandung, Senin, 2 Maret 2015.
Ruslan mengatakan, penurunan itu diperkirakan disebabkan oleh pengaruh curah hujan. Pada Januari-Februari 2014 misalnya, dilaporkan terjadi banjir di sejumlah daerah. Iklim juga menjadi penyebab terjadinya pergeseran musim tanam di akhir tahun. "Ini angka sementara, angka tetapnya nanti diumumkan di bulan Juli 2015," kata dia.
Menurut Ruslan, pada tahun ini kemungkinan produksi padi di Jawa Barat lebih baik. Dia beralasan, tidak banyak terjadi gangguan iklim terhadap tanaman padi. Selain itu, pergeseran musim tanam di akhir tahun justru diperkirakan bakal menaikkan produksi padi tahun 2015.
Ruslan mengatakan, naiknya harga beras di awal bulan bukan disebabkan oleh turunnya produksi beras. "Terkait masalah faktor lain, seperti lambatnya pendistribusian Raskin, serta terjadinya pergeseran tanam. Kemungkinan Maret ini akan panen raya ada sektiar 1,3 juta ton beras akan panen," kata dia.
BPS mencatat produksi beras pada 2013 menembus 12,08 juta ton Gabah Kering Giling, setara dengan 7,58 juta ton beras. Produksi beras tahun 2014 sendiri masih lebih besar dibandingkan yang dibubukan pada 2012 lalu yakni 11,27 juta ton Gabah Kering Giling, atau setara 7,07 juta ton beras.
Lembaga itu juga mencatat terjadinya penurunan produksi jagung di Jawa Barat. Pada 2014 diperkirakan produksiya 1.047.077 ton pipilan kering. Produksi itu turun 4,98 persen dibandingkan hasilnya pada 2013 lalu yang mencapai 1,101 juta ton pipilan kering. Produksi jagung tahun 2014 turun salah satunya akibat turunnya luas panen. Pada 2014 angka ramalan luas panen 152,9 ribu hektare, turun sektiar 9,9 ribu hektare dibandingkan luas tanamnya pada 2013 lalu.
Sebaliknya, produksi kedelai di Jawa Barat pada 2014 melonjak nyaris dua kali lipatnya dibandingkan tahun 2013. BPS mencatat produksi kedelai tahun 2014 mencapai 115.261 tonb iji kering, atau naik 125,24 persen. Pada 2013 produksinya 51.172 ton biji kering.
Ruslan mengatakan, melonjaknya produksi kedelai dipicu oleh bertambahnya luas tanam. BPS melansir, angka ramalan luas panen naik hampir dua kali lipatnya, yakni 98,19 persen, dari 35,6 ribu hektare pada 2013 menjadi 70,7 ribu hektare pada 2014. "Peningkatannya tinggi karena pemanfaatan lahan kering milik Perhutani, dan lahan tidur," kata dia.
AHMAD FIKRI