TEMPO.CO, Subang - Ketua Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Kabupaten Subang Herry Pratikto mengatakan PT Pertamina akhirnya menambah alokasi elpiji berukuran 3 kilogram di Subang, Jawa Barat. Gas melon ini sempat langka dalam beberapa pekan terakhir. "Jumlahnya sudah ditambah 50 persen dari jatah harian," kata Herry saat dihubungi Tempo, Senin, 23 Pebruari 2015.
Hery mengungkapkan, alokasi pada Februari 2015 rata-rata adalah 40 ribu tabung per hari. "Jadi kami menambah alokasi sebanyak 20 ribu tabung per hari," katanya.
Dengan penambahan jatah tersebut, Herry menjamin elpiji bersubsidi ini tak akan langka lagi di tingkat pangkalan. "Sehingga konsumen bisa kembali dengan mudah mendapatkannya dan harganya sesuai dengan HET," katanya.
HET elpiji bersubsidi sejak Desember 2015 dipatok Pemkab Subang Rp 16 ribu per tabung di tingkat pangkalan. Saat terjadi kelangkaan, sepekan lalu, harganya terkerek hingga Rp 25 ribu per tabung.
Hiswanamigas bersama Pertamina telah melakukan pengecekan langsung ke sejumlah pangkalan yang diketahui nakal dan memberikan sanksi tegas. "Kami sudah kumpulkan para pemilik pangkalan, bahkan para agennya sekalian ditertiban," kata Herry.
Seorang konsumen gas melon di Kecamatan Dawuan, Mintarsih, mengatakan tak lagi kesulitan mencari gas. "Di pangkalan-pangkalan sekarang stoknya banyak," ujarnya. "Saya beli Rp 16 ribu per tabung."
NANANG SUTISNA