TEMPO.CO, Bandung -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan Bandung memperoleh skor yang memuaskan dari tim Penghargaan Adipura. Meski demikian, ia tak berharap dapat memenangkan penghargaan kebersihan kota paling bergengsi itu.
"Saya juga deg-degan, ternyata skornya lumayan. Tapi memang saya tidak menargetkan untuk memenangi Adipura tahun ini," kata Emil, sapaan akrabnya, di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat, Jalan Braga, Bandung, Sabtu 21 Februari 2015.
Menurut dia, Pemkot Bandung saat ini sedang berusaha untuk memperoleh penghargaan Kementerian Lingkungan Hidup itu tahun depan. "Kalau tahun ini dapat penghargaan alhamdulillah. Menurut kesimpulan sih, sedikit lagi kami bisa dapat penghargaan itu," ujarnya, sambil tertawa bergumam.
Ridwan Kamil memang cukup gigih dalam menangani kebersihan di Kota Bandung. Selain menambah jumlah tempat sampah di Kota Bandung, ia pun membentuk gerakan pungut sampah (GPS) yang beranggotakan ratusan orang. Adapun target gerakan pungut sampah dilakukan di sekolah-sekolah dari mulai Pendidikan Anak Usida Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Selain itu, tahun lalu ia membuat kebijakan anyar untuk kendaraan roda empat di Kota Bandung. Emil mewajibkan setiap kendaraan roda empat, termasuk angkutan umum, untuk menyiapkan tempat sampah di dalam mobil. Jika tidak, pengguna kendaraan akan dikenakan denda.
Tak hanya itu, hari ini Pemkot Bandung menerima bantuan 100 unit biodigister dari pengusaha juga pemilik Medco Group, Arifin Panigoro. Biodigester adalah alat yang digunakan untuk mengurai sampah atau limbah organik dengan cara fermentasi.
Namun, upaya-upayanya itu tak membuat Emil mudah dalam menangani sampah di Kota Bandung. "Justru yang masih susah adalah memergoki orang buang sampah di sungai. Karena biasanya dilakukan di malam hari," ujar dia.
PERSIANA GALIH