TEMPO.CO, Probolinggo-Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Probolinggo, Dwijoko, mengatakan mewaspadai kemungkinan terjadinya siklus erupsi lima tahunan Gunung Bromo. "Jika mengacu siklus erupsi Gunung Bromo, maka pada 2015 ini masuk siklus erupsi lima tahunan," kata Dwijoko, Rabu, 18 Februari 2015.
Walaupun tanda-tanda siklus lima tahunan itu belum nampak, namun masyarakat telah diimbau agar waspada. Status Gunung Bromo sendiri sampai saat ini masih dalam tahap waspada. Pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi belum berencana menurunkan statusnya. "Selama lima tahun ini Bromo tetap pada tingkat waspada," ujar dia.
Status waspada itu, kata Dwijoko, menjadi pesan bagi masyarakat sekitar Bromo maupun wisatawan yang berkunjung untuk senantiasa waspada. Sebab, status waspada pada dasarnya menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Bromo masih sangat aktif.
Mengantisipasi siklus erupsi, BPBD Probolinggo mulai menyiapkan langkah-langkah sembari menunggu aba-aba dari petugas Pos Pengamatan Gunung Api Bromo di Dusun Cemara Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura. Pada Maret mendatang BPBD Probolinggo akan menggelar rapat koordinasi persiapan seluruh stake holder dalam mengantisipasi terjadinya erupsi Bromo.
Menurut Dwijoko, Probolinggo telah memiliki rencana kontigensi. Rencana operasi antisipasi dan penanggulangan bencana ini sudah disusun bersama Kodim 0820 Probolinggo. "Siapa melakukan apa sudah ada dalam dokumentasi itu. Karena itu harus dilatihkan," kata dia.
Baca Juga:
Sejauh ini cuaca di kawasan Bromo sering mendung walaupun paginya cerah. Digdoyo Djamaluddin, warga Desa Ngadisari, membenarkan bahwa tahun ini merupakan siklus lima tahunan Bromo "Bromo itu batuk lima tahun sekali. Biasanya pada September," kata Digdoyo.
Pada 2010, abu erupsi Gunung Bromo mengguyur sejumlah desa di sekitarnya sehingga menutupi lahan-lahan pertanian warga. Erupsi ini berlangsung beberapa bulan. Sejak saat itu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menetapkan status gunung yang terletak di wilayah Probolinggo, Pasuruan dan Malang itu dalam level waspada.
DAVID PRIYASIDHARTA