TEMPO.CO, Malang--Sri Wahyuningsih, tenaga kerja wanita di Taiwan meninggal karena dikabarkan terjatuh dari lantai empat apartemen yang dihuni majikannya. Jenazah Sri dikirim ke rumahnya di Perumahan Bukit Cemara, Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Selasa malam, 17 Februari 2015. Kedatangan jenazah disambut isak tangis keluarga.
"Sedih, tak menyangka dia pulang tak bernyawa," kata Ibu Sri Wahyuningsih, Ruwiyah, Rabu 18 Februari 2015. Sri meninggalkan dua orang anak berusia sembilan tahun dan dua tahun. Selama di Taiwan, Sri tengah mengajukan gugatan cerai terhadap suaminya.
Jenazah Sri dimakamkan di pemakaman umum desa setempat. Sejauh ini belum jelas penyebab jatuhnya Sri dari apartemen majikannya bernama Lin Li Rong di Distric Taishan, Taipei, Taiwan pada 5 Januari 2015 itu. Jenazah Sri sendiri baru dikirim setelah 25 hari meninggal.
Para tetangga bahu-membahu memakamkan Sri. Saat tiba di dalam peti mati, jenazah Sri mengenakan celana jins dan kemeja. Keluarganya kemudian mengkafani dan mensucikan sebelum akhirnya dimakamkan. Keluarga korban tampak tenang dan tegar. Keluarga menolak jasad Sri diotopsi dan memilih segera dikebumikan.
Staf perlindungan tenaga kerja Indonesia Kementerian Ketenagakerjaan Oscar Abdullah turut mengantarkan kepulangan jenazah Sri. Pemulangan dilakukan melalui Bandar Udara Juanda Surabaya. Ahli waris mendapat santunan sebesar Rp 5 juta dan asuransi sebesar Rp 75 juta.
Direktur PT Berkat Sukses Makmur Sejahtera, Irawan, yang memberangkatkan Sri ke Taiwan, turut memberikan santunan. Dia juga berjanji membantu proses pencairan asuransi jiwa yang menjadi hak korban. "Kami akan mengawal seluruh proses pencairan asuransi jiwanya," kata Irawan.
EKO WIDIANTO