Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aktivis Menari Peringati V-Day

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Seorang aktivis perempuan menggelar unjuk rasa peringatan kerusuhan Mei di sekitar bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, 18 Mei 2014. Aksi tersebut untuk mengingatkan kepada masyarakat pernah terjadinya kekerasan tak senonoh terhadap perempuan saat kerusuhan Mei 1998 dan pelakunya belum terungkap selama 16 tahun. TEMPO/STR/Dasril Roszandi
Seorang aktivis perempuan menggelar unjuk rasa peringatan kerusuhan Mei di sekitar bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, 18 Mei 2014. Aksi tersebut untuk mengingatkan kepada masyarakat pernah terjadinya kekerasan tak senonoh terhadap perempuan saat kerusuhan Mei 1998 dan pelakunya belum terungkap selama 16 tahun. TEMPO/STR/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 60 aktivis menari beriring musik untuk memperingati V-Day yang jatuh pada Sabtu 14 Februari 2015 di depan Gedung Agung Yogyakarta. V adalah kependekan dari bagian paling pribadi perempuan. Peringatan ini merupakan gerakan global melawan kekerasan terhadap wanita terhadap perempuan bernama One Billion Rising. Gerakan ini mengajak satu miliar perempuan dan siapa pun bersolidaritas menolak kekerasan, misalnya perkosaan.

Aktivis bergerak dari Taman Budaya Yogyakarta hingga depan Gedung Agung Yogyakarta. Mereka membawa spanduk bertuliskan: don’t tell me how to dress, bukan tubuh perempuan yang diatur tapi nafsu. Tema gerakan global kali ini adalah Revolusi untuk Keadilan dan Kesetaraan.

Mereka yang terdiri dari aktivis, ibu rumah tangga, penyandang disabilitas, hingga mahasiswa menari bebas dan lepas di bawah guyuran hujan. Dua pipi aktivis berhiaskan garis dua strip garis berwarna pink. “Menari itu mendobrak, menyenangkan, suci, membebaskan, menularkan, dan menerobos aturan diskriminatif yang mengikat,” kata relawan One Billion Rising, Tia Setiyani.

Mereka mengundang masyarakat menari di kamar, kantor, rumah, sekolah, tempat kos, dan di mana saja pada hari itu. Tia mengatakan, terjadi sejumlah serangan terhadap perempuan. Pada November 2014, seorang mahasiswi Yogyakarta melapor ke polisi karena menemukan kamera close circuit television (CCTV) di toilet pemondokan. Kamera itu dipasang pengelola pemondokan agar dapat melihat perempuan mandi.

Pada September 2014, pemerkosaan dan pembunuhan dialami seorang remaja putri oleh orang tak dikenal. Pada Agustus pada tahun yang sama, siswi melapor ke polisi karena diremas bagian terlarangnya saat berkendara di jalan. Ada pula seorang siswi diperkosa beramai-ramai dan dibunuh dengan dibakar pada 2013.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Indonesia, tiap hari 20 perempuan menjadi korban kekerasan. Sebanyak 50 persen kasus kekekerasan di Indonesia adalah perkosaan. “Banyak kasus kekerasan yang belum terungkap,” kata dia.

Komnas Perempuan mencatat pada Maret 2014, terdapat 269.760 kasus kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan dan ditangani pada 2013. Sebanyak 65 persen kasus kekerasan dialami istri, 21 persen kekerasan dalam pacaran, 7 persen kekerasan terjadi terhadap anak perempuan dan 6 persen kekerasan lain.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

15 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

20 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

24 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Debat Capres Singgung Isu Perempuan, Perhatikan 15 Bentuk Kekerasan Seksual

50 hari lalu

Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com
Debat Capres Singgung Isu Perempuan, Perhatikan 15 Bentuk Kekerasan Seksual

Anies Baswedan saat debat capres soroti tiga persoalan seputar isu perempuan, yakni soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan.


Debat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita

51 hari lalu

Debat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita

Anies Baswedan soroti persoalan isu perempuan saat debat capres soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan, dan upah setara


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


KemenPPPA Minta Masyarakat Lebih Peduli jika Ada KDRT di Lingkungan

10 Desember 2023

Ilustrasi KDRT. radiocacula.com
KemenPPPA Minta Masyarakat Lebih Peduli jika Ada KDRT di Lingkungan

KemenPPPA mengatakan aspek pencegahan menjadi hulu dalam upaya penanganan kekerasan terhadap perempuan, termasuk KDRT.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman