TEMPO.CO , Ternate: Ada hal yang unik dalam melakukan penambangan batu bacan di Desa Palamea Pulau Kasiruta Halmahera Selatan. Penambang diwajibkan menyiapkan ayam berwarna putih sebelum melakukan penambangan.
Nurdin, 41 tahun, salah satu penambang mengatakan syarat penyiapan ayam berwarna putih lantaran diyakini akan membawa keberuntungan dalam menambang. Selain itu, ayam berwarna putih juga dianggap simbol hewan suci.
"Jadi, sebelum menambang memang harus menyiapkan tiga ekor ayam putih. Ayam nantinya akan dilepas di lokasi tambang,"kata Nurdin kepada Tempo.
Menurut Nurdin, selain ayam berwarna putih, beberapa pantangan pun harus dipatuhi penambang batu bacan. Pantangan itu tidak boleh dilanggar, seperti larangan membawa perempuan ke lokasi tambang, melakukan transaksi jual-beli hasil tambang mengunakan uang di lokasi penambangan, dan membunuh atau menyakiti ayam warna putih.
“Kalau ada yang membunuh atau menyakiti ayam putih, kami sarankan kelompok itu segera pulang dulu. Jika tidak, diyakini akan mendapatkan musibah dan hasil penambangan tak akan membuahkan hasil,” tutur Nurdin
Haji Salim, tokoh masyarakat desa Palamea, mengatakan tradisi menyiapkan ayam berwarna putih merupakan tradisi yang sudah dilakukan turun temurun. Ayam berwarna putih dipercaya merupakan hewan yang membawa keberuntungan.
"Tidak hanya kegiatan menambang, hajatan lainpun mengunakan ayam berwarna putih. Tapi kami tidak membunuhnya melainkan dilepaskan hidup di alam bebas," ujar Haji Salim.
Desa Palamea merupakan satu dari tiga desa di Pulau Kasiruta Halmahera Selatan yang menghasilkan batu akik bacan. Desa ini terletak di barat daya dari Kota Labuha. Sedikitnya, 400 jiwa penduduk mendiami desa tersebut.
BUDHY NURGIANTO