TEMPO.CO, Gresik - Ketinggian air Bengawan Solo di Lamongan dan Gresik mengalami peningkatan. Di Kecamatan Dukun, Gresik, setinggi 0,39 Peilschaal atau ketinggian rata-rata permukaan laut. Sementara ketinggian di Lamongan mencapai 1,5 Peilschaal, sehingga Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Lamongan menyatakan status siaga satu.
Meski otoritas pengelolaan sumber daya air telah menetapkan status siaga satu, Pemerintah Kabupaten Gresik belum mengikuti. "Saya pantau di daerah sana (Lamongan) memang airnya sudah tinggi dan dalam kondisi siaga. Tapi belum berpengaruh ke Gresik," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gresik Abu Hassan saat dihubungi Tempo, Rabu, 11 Februari 2015.
Bengawan Solo mengalir melewati Kabupaten Madiun, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik. Di Gresik, terdapat lima kecamatan yang dilewati, yaitu Kecamatan Dukun, Bungah, Manyar, Sedayu, dan Ujungpangkah. "Sejauh ini masih aman karena antara Tuban dan Lamongan ada sodetan yang bisa langsung secepatnya mengalirkan air dari Bengawan Solo ke laut," ujar dia.
Badan Penanggulangan Bencana Gresik menetapkan siaga darurat bencana mulai 1 Desember 2014 sampai 31 Januari 2015. Namun pada pertengahan Desember, banjir besar melanda Gresik, sehingga statusnya ditingkatkan menjadi tanggap darurat. "Tanggap darurat mulai 19 Desember 2014 dan berakhir 30 April 2015," ujarnya.
Untuk musim penghujan tahun ini, Badan Penanggulangan Bencana menggunakan data kondisi cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Menurut Abu, kecenderungan rawan banjir di Gresik biasanya terjadi pada Januari dan Februari. "Tapi tahun lalu ternyata April masih ada banjir. Maka kita tetapkan tanggap darurat sampai April," kata dia.
Abu menambahkan, banjir di Gresik tahun ini lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya. Penyebabnya, kata dia, banyak lahan kosong yang telah menjadi perumahan, ditambah pendangkalan akibat sedimentasi di Kali Lamong. Namun dari segi areal terdampak justru terjadi penurunan. Jumlah daerah yang terendam pada 2014 sebanyak 54 desa. "Banjir kemarin 34 desa yang terendam," katanya.
ARTIKA RACHMI FARMITA