TEMPO.CO, Bandung - Biaya kuliah mahasiswa baru Institut Teknologi Bandung (ITB) 2015 tetap dipatok maksimal Rp 10 juta per semester, sama seperti tahun lalu. Direktur Pendidikan ITB Mindriany Syafila mengatakan mahasiswa 2014 yang keluarganya sanggup membayar penuh biaya kuliah tersebut hanya 25 persen.
Menurut dia, daya tampung mahasiswa baru ITB jenjang S-1 sekarang berkisar 3.600 orang. Penyaringannya melalui sistem Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan ujian tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). ITB tidak mengadakan ujian sendiri atau seleksi mandiri.
Selain di kampus Jalan Ganesha, Kota Bandung, tempat kuliah kedua berada di kampus baru ITB di Jatinangor, Sumedang, yang dilengkapi asrama bertingkat. Secara umum, kata Mindriany, persaingan masuk ke ITB sekitar 1 berbanding 30-40 orang. "Paling tinggi peminatnya ke Sekolah Bisnis dan Manajemen," katanya di Aula Timur ITB, Jumat, 6 Februari 2015. Seleksi masuk ke sekolah itu dilakukan khusus oleh pengelola, tidak berdasarkan SNMPTN dan SBMPTN.
Dari 12 fakultas dan sekolah di ITB, Fakultas Teknik Perminyakan dan Pertambangan, juga Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, di antaranya, berada pada kelompok teratas yang diminati peserta 2014. Rasionya 1 berbanding 35. "Paling sedikit rasionya 1 banding 30 orang," katanya.
Untuk pendaftaran SNMPTN oleh sekolah, ITB hanya menerima siswa dari kelas IPA. Adapun siswa SMA dan SMK yang berminat masuk ITB berkesempatan lewat jalur SBMPTN. "Di jalur itu, kami tidak bisa menyaring siswa berdasarkan jurusan di sekolahnya," ujar Mindriany.
Soal biaya kuliah yang terkesan mahal di ITB, Kepala Sub-Direktorat Penjaringan Mahasiswa ITB Yuli Setiyo Indartono mengatakan peminat jangan gentar masuk ITB. "Yang penting prestasi akademik dulu, nanti bisa ada pengurangan biaya sesuai kondisi keluarga," katanya. Selain itu, ada beasiswa seperti Bidik Misi dari pemerintah yang dananya oleh ITB diperuntukkan bagi biaya hidup mahasiswa tidak mampu.
ANWAR SISWADI