TEMPO.CO, Jakarta- Koordinator Indonesia Corruption Watch, Ade Irawan, mengatakan Presiden Joko Widodo semestinya melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, serta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia untuk memilih calon Kepala Kepolisian RI yang baru.
Menurut Ade, mekanisme pelibatan ini mesti ditempuh jika Jokowi membatalkan pencalonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan dan mengusung calon baru. "Ini untuk membantu Presiden memilih calon yang terbaik," kata Ade, saat dihubungi Tempo, Kamis, 5 Februari 2015.
Ade tak sependapat dengan logika yang dibangun Jokowi bahwa pelibatan KPK dalam pemilihan Kepala Polri akan membuat satu lembaga hukum berada di atas lembaga hukum lain. "Ini justru membantu Presiden melihat raport orang," ujarnya. "Nantinya kan Presiden yang memilih orangnya, bukan KPK."
Adapun Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan Komisaris Jenderal Budi Waseso akan masuk daftar sebagai calon Kepala Polri. Namun, daftar ini akan diberikan jika Jokowi memintanya. "Nanti delapan nama yang kemarin kembali diajukan ditambah satu nama baru karena kan jenderal bintang tiganya bertambah," kata Tedjo di kantor Wakil Presiden, Kamis, 5 Februari 2015.
Empat di antara delapan nama akan pensiun tahun ini sehingga tak memenuhi persyaratan calon Kepala Polri. Adapun calon yang berpeluang masuk daftar, selain Budi Waseso, adalah Wakil Kepala Polri Komisaris Badrodin Haiti, Inspektur Pengawasan Umum Polri Komisaris Dwi Priyatno, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Suhardi Alius, dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komisaris Putut Eko Bayuseno.
Nama-nama ini dimunculkan setelah Jokowi memastikan tak akan melantik Budi Gunawan, calon yang terjerat kasus gratifikasi dan suap. Kepastian ini disampaikan Jokowi kepada Ketua Tim 9 - tim yang dibentuk untuk mengurai kisruh Komisi Pemberantasan Korupsi dengan Kepolisian RI - Ahmad Syafii Maarif.
Namun, Ade menyatakan organisasinya belum memiliki catatan tertentu terhadap lima kandidat Kepala Polri pengganti Budi Gunawan.
PRIHANDOKO