Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wali Kota Cirebon Sakit, Sampah Tak Terangkut  

image-gnews
Ilustrasi sampah. ANTARA/Lucky R
Ilustrasi sampah. ANTARA/Lucky R
Iklan

TEMPO.COCirebon - Sejak tiga hari lalu, tumpukan sampah di sejumlah tempat pembuangan sementara (TPS) di Kota Cirebon tak terangkut. Sejumlah pedagang tidak berjualan akibat bau sampah yang sangat menyengat, Selasa, 3 Februari 2015.

“Teman saya, Arya, sudah dua hari ini tidak jualan, karena bau sampah sudah sangat menyengat hidung, tidak tahan lagi,” kata pedagang cakram padat atau kaset VCD di dekat TPS di Jalan Kesambi, Randi, Selasa. Arya juga merupakan pedagang cakram padat di Jalan Kesambi.

Berdasarkan pantauan di TPS di Jalan Kesambi, sampah sudah memenuhi area TPS. Dua kontainer sampah yang ada di TPS pun sudah penuh. Bau yang dikeluarkan dari tumpukan sampah itu pun sangat menyengat. TPS tersebut memiliki luas sekitar 100 meter dan dibatasi dengan tembok setinggi lebih-kurang 1,5 meter. (Baca juga: Wali Kota Cirebon Sakit, Pemerintahan Terganggu)

Akibat bau yang sangat menyengat, pedagang yang berjualan di sekitar TPS itu kini tidak berjualan. Tidak hanya Arya, penjual es kelapa muda, Oom, pun sudah dua hari ini tidak berjualan. 

Warung tempat berjualan es kelapa muda Oom berada persis di belakang lokasi TPS. “Sudah dua hari juga Ibu Oom tidak jualan, karena tidak tahan dengan bau sampah yang sangat menyengat,” kata seorang pedagang kelapa muda, Jale. 

Lapak Jale berada persis di depan warung Oom di Jalan Sutomo. Sekali pun masih mencium bau menyengat dari tumpukan sampah, Jale memilih untuk tetap berjualan. “Kalau dari sini memang baunya tercium, tapi tidak separah dari warung Ibu Oom,” kata Jale. 

Selain itu, lapak Jale pun tidak teraliri air yang berasal dari tumpukan sampah di TPS. Berbeda dengan warung Oom yang saat ini sudah teraliri air tersebut. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Jale, sampah di TPS yang ada di Jalan Kesambi rutin diangkut setiap hari. “Biasanya, sebelum pukul 10.00 WIB, sampah sudah bersih, sudah terangkut semua,” katanya. Namun, sejak Ahad, 1 Februari lalu, tidak ada lagi mobil pengangkut sampah yang mengambil sampah dsi TPS tersebut.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cirebon Taufan Bharata sempat meminta maaf kepada semua warga Kota Cirebon jika pada awal Februari ini mereka tidak bisa lagi mengangkut sampah. “Kami sudah tidak memiliki dana lagi,” katanya.  (Baca juga: Wali Kota Cirebon Sakit, Kepala Dinas Gadaikan SK)

Sakitnya Wali Kota Cirebon Ano Sutrisno menyebabkan anggaran yang sebenarnya sudah ada pada APBD 2015 tidak bisa terserap. Untuk memenuhi kebutuhan operasional selama Januari 2015, Taufan menggadaikan SK pengangkatannya sebagai Kepala DKP. 

IVANSYAH

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Warga mengambil air tercemar limbah industri untuk menyiram kebun sayuran di pinggir Sungai Cimande, Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 11 Oktober 2023. Tak hanya sumur yang kering, beberapa sumber air bahkan tercemar rembesan limbah industri dari Sungai Cimande selama kemarau panjang. TEMPO/Prima mulia
Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.


Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Anak-anak bermain di kali Bekasi yang kondisinya air hitam pekat dan berbau akibat tercemar limbah di kawasan curug Parigi, kota Bekasi, Jawa Barat, Ahad, 17 September 2023. Kondisi air yang tercemar limbah industri ini mengakibatkan produksi Air Minum Tirta Patriot terganggu sejak 14 September. ANTARA/Paramayuda
Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.


Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Cileungsi, hulu Kali Bekasi, menghitam akibat tercemar seperti terlihat pada Rabu, 13 September 2023. Dok. KP2C
Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.


Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Foto udara Kali Bekasi yang berubah warna menjadi hitam pekat, di Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 2 Agustus 2019. Pencemaran berat ini menyebabkan produksi air di PDAM Tirta Patriot menyusut, dari semula 490 liter perdetik menjadi 420 liter perdetik. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.


Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Petugas memindahkan kantong yang berisi limbah medis yang berbahan berbahaya dan beracun (B3) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa, 17 Agustus 2021. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan perlunya tindakan yang cepat dan tepat terkait pengelolaan limbah medis Covid-19 yang mencakup Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang pada Juli 2021 terdapat peningkatan mencapai 18 juta ton. ANTARA/M Risyal Hidayat
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.


Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan ribu ikan bandeng milik nelayan Kota Semarang mendadak mati. Warga menduga kematian ikan di keramba tersebut akibat aliran air limbah dari Kawasan Industri Lamicitra. (Tangkapan layar video nelayan)
Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.


Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.


Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Brawijaya di Malang meneliti pemanfaatan limbah bulu ayam sebagai penyerap sekaligus pengganti warna limbah industri. Kredit: Universitas Brawijaya
Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh


KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

Foto udara menunjukkan limbah industri yang mencemari Sungai Citarum di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 11 Desember 2019. Sejumlah pabrik masih membuang limbahnya secara langsung ke aliran Sungai Citarum meski telah diterbitkannya perpres Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. TEMPO/Prima Mulia
KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.


Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Ilustrasi senjata tajam atau pisau. Shutterstock
Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.