TEMPO.CO, Ngawi - Presiden Joko Widodo berkunjung ke Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Sabtu, 31 Januari 2015. Salah satu lokasi yang didatangi adalah lapangan Desa Keras Wetan, Kecamatan Geneng.
Di tempat ini, Jokowi menyerahkan 852 traktor dan 377 pompa air secara simbolis kepada perwakilan kelompok tani se-Jawa Timur.
Selain membagikan alat pertanian, Jokowi juga melakukan dialog dengan ribuan petani tentang swasembada pangan yang ditargetkan tercapai hingga tiga tahun mendatang. Menurut Jokowi, untuk mencapai program tersebut, pemerintah akan memberikan bantuan alat pertanian serta memperbaiki saluran irigasi dan penyaluran benih. (Baca: Pupuk Langka, Petani Jagung Madura Gagal Panen)
Jokowi mengatakan pada tahun ini pemerintah akan memperbaiki saluran irigasi seluas 1,5 juta hektare. Sedangkan bantuan benih jagung akan dibagikan untuk lahan seluas 98 ribu hektare, dan kedelai untuk lahan 70 hektare.
Menurut Jokowi, penyaluran pupuk juga perlu diperbaiki. "(Distribusi) pupuk super terlambat. Kalau penyebabnya dari distributor, ada yang main-main, saya akan minta Pak Kapolda untuk 'mengambil' orang itu," kata Jokowi.
Dengan perbaikan sistem pertanian, Jokowi melanjutkan, maka akan meningkatkan produksi pangan dalam negeri. Dengan demikian, impor beras yang selama ini berlangsung tidak lagi diperlukan. (Baca: Polisi Gagalkan Penyelundupan Pupuk Bersubsidi)
"Saya itu malu waktu ketemu Presiden Vietnam ditanya kapan beli beras lagi dari Vietnam. Tiga tahun lagi, gantian saya yang bilang ke presiden-presiden luar negeri, yang membutuhkan beras silakan ke Indonesia," kata Jokowi.
Saat kunjungan ke Ngawi, Jokowi juga melihat pengerukan sedimentasi di Waduk Budengan, Desa Legundi, Kecamatan Karangjati.
Kedatangan Jokowi itu juga dihadiri Menteri Pertanian Andi Imran Sulaiman dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Setelah dari Ngawi, Jokowi dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Sukoharjo, Jawa Tengah.
NOFIKA DIAN NUGROHO
Baca berita lainnya:
Ahok Digaet Mega, Giliran Jokowi Disokong Prabowo?
Dikecam Oegroseno, Kabareskrim: Sakitnya di Sini
Diserang sebagai Brutus Jokowi, Ini Kata Pratikno
Budi Waseso Jawab Tuduhan Kirim Telegram Mangkir