TEMPO.CO, Jakarta - Badan Narkotika Nasional membongkar sindikat narkoba jenis sabu yang dikendalikan narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan pada Ahad, 25 Januari 2015. Bahkan, salah satu pelaku bernama Sylvester Obiekwe Nwolise alias Mustopa telah divonis mati oleh Pengadilan Negeri Tangerang pada 11 September 2004.
Kepala BNN Komisaris Jenderal Anang Iskandar menyebut sindikat narkoba ini berkomunikasi dengan kurir sabu di luar penjara menggunakan ponsel yang dimodifikasi. "Ponsel itu diberi penguat sinyal yang tersambung kabel sepanjang 15 meter," kata Anang di kantornya, Jumat, 30 Januari 2015.
Ponsel itu, Anang menambahkan, dipakai sebagai alat komunikasi untuk memantau paket sabu yang dikirim dari Guangzhou, Cina. Sabu seberat 7,6 kilogram itu dibungkus dengan plastik hitam tebal berbentuk lonjong dan ditaksir bernilai Rp 15,5 miliar.
Menurut juru bicara Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Akbar Hadi Prabowo, bisnis narkoba yang dikendalikan Mustopa karena kawasan penjara masih minim teknologi canggih. "Kami bahkan tak punya alat penyadapan," kata Akbar. Selain itu, alat pengacak sinyal atau lazim disebut jammer juga sangat minim jumlahnya. (Baca: Jokowi Diminta Napalm Death Ampuni Terpidana Mati)
Akbar mengklaim akan memperbanyak alat pengacak sinyal di penjara yang rawan pengendalian bisnis narkoba. Kementerian, kata dia, juga telah menggandeng PT Telkom untuk memutus sinyal yang menjangkau penjara. (Baca juga: Jokowi Tolak Grasi Terpidana Bali Nine Andrew Chan)
Ihwal kemungkinan adanya campur tangan dari sipir penjara untuk memuluskan bisnis narkoba dari penjara, Akbar menyebut Kementerian Hukum dan HAM sudah bertindak tegas. Dia mencontohkan dalam tiga bulan terakhir terdapat 43 sipir yang mendapat sanksi karena diduga membantu narapidana. "13 orang di antaranya mendapat sanksi berat," kata Akbar. (Baca juga: Tony Abbott Kirim Surat, Apa Reaksi Jokowi?)
RAYMUNDUS RIKANG
Baca juga:
Koh Traore Ikut Seleksi Pemain Asing Persib
Mayat di Pinrang Diduga Korban AirAsia QZ8501
Partai Koalisi:Xanana Rombak Kabinet, Bukan Mundur
Efek Moratorium, Ikan di Perairan Sorong Melimpah