TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bicara soal cara menciptakan kerukunan di akun Twitter-nya, @SBYudhoyono. Kicauan ini ditulis SBY saat kondisi Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian RI masih panas. (Baca: Diminta Jokowi Mundur, Budi Gunawan Menolak)
"Kerukunan tidak datang dengan sendirinya, kita harus senantiasa ciptakan dan pelihara perdamaian, kerukunan. Itu tugas kita semua," kata SBY, Selasa, 27 Januari 2015.
Kicauan ini mengundang komentar dari pengikut akunnya. @xsilversheieszx mengatakan bahwa situasi saat ini membuat hukum tak jelas. "Tapi Pak situasi sekarang membuat hukum di Indonesia tidak jelas @KPK_RI akan dilumpuhkan. Presiden @aktivitasJokowi gak tegas." (Baca: Jokowi Anteng Polri-KPK Gegeran, Sejarah Mencatat)
Akun lainnya, @AGILRUMONGSO malah mengingatkan SBY tentang pengungsi Syiah di Sampang, Madura. Menurut dia, pengungsian ini merupakan warisan pemerintahan SBY.
SBY belum membalas komentar-komentar itu. Dia juga tak menjelaskan konteks kerukunan yang dimaksud. Tweet ini sendiri tak menggunakan keterangan *SBY*, tanda yang menunjukkan bahwa kicauan itu ditulis langsung oleh politikus Partai Demokrat tersebut. SBY memakai jasa staf pribadi untuk mengelola Twitter-nya. (Baca: Seperti SBY, Jokowi Harus Selamatkan KPK)
Kemelut yang merundung KPK dan Mabes Polri sendiri belum juga mereda. Badan Reserse Kriminial Kepolisian RI menetapkan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sebagai tersangka pengarahan kesaksian palsu dalam pilkada Kotawaringin Barat. Penetapan ini dilakukan setelah KPK menetapkan calon Kapolri, Komjen Budi Gunawan, sebagai tersangka kasus rekening tak wajar. Atas penetapan ini, Bambang mengajukan surat pengunduran diri ke pimpinan KPK lain.
Presiden Joko Widodo membentuk Tim 9 untuk mengusut konflik ini. Tim yang diketuai oleh Ahmad Syafii Maarif tersebut bertugas menemukan akar masalah dan mencari solusi untuk mengatasi kisruh tersebut. (Baca: Tim 9 Jokowi Punya PR, Apa Saja?)
NUR ALFIYAH
Terpopuler
Diminta Jokowi Mundur, Budi Gunawan Menolak
Politikus PDIP: Jokowi Bisa 'Game Over'
Menteri Tedjo, Jaya di Laut Gagal di Darat
Golkar Barter Lapindo dengan Budi Gunawan?
Pengacara Budi Gunawan Kini Incar Penyidik KPK