TEMPO.CO, Surabaya - Kepolisian Daerah Jawa Timur telah menurunkan tim dari Unit Kejahatan dan Tindak Kekerasan (Jatanras) serta Tim Cobra untuk membantu penyelidikan kasus penembakan aktivis anti korupsi di Bangkalan, Mathur Husairi, 47 tahun.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono menjelaskan tim Jatanras dan tim Cobra Polda Jawa Timur memperkuat tim penyelidik Kepolisian Resor Bangkalan. “Tim Jantras dan Tim Cobra sudah berada di lokasi sejak pagi tadi,” katanya kepada Tempo, Selasa, 20 Januari 2015.
Awi mengatakan rekonstruksi kasus penembakan sudah dilakukan pagi tadi. Hingga pukul 12.00 WIB, penyidik kepolisian telah memeriksa lima orang saksi yang mengetahui penembakan. Namun, polisi belum bisa menyimpulkan motif penembakan. (Baca:Melawan, Aktivis Antikorupsi Ditembak Tembus Perut )
Awi berharap agar masyarakat Jawa Timur, khususnya Masyarakat Bangkalan, menunggu proses penyelidikan. Ia enggan mengkaitkan penembakan terhadap Mathur dengan kasus korupsi bekas Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron. “Kami akan selidiki dulu hingga tuntas. Mohon ditunggu hasilnya,” ujarnya.
Penembakan terhadap Mathur Husairi terjadi pada Selasa dini hari tadi saat dia hendak membuka pagar rumahnya. Malam itu, Mathur baru pulang dari pertemuan dengan tokoh masyarakat. Saat itulah, dua orang mengendarai sepeda motor mendekat dan melepaskan tembakan ke bagian perut korban.
Sesaat sebelum ditembak, Mathur sempat menuliskan status di Blackberry Messenger berbunyi, "Ampuuun, melakukan kejahatan kok bangga!". Status ini diunggah pukul 00.30 atau satu jam sebelum penembakan terjadi. (Baca:Ditembak, Aktivis Antikorupsi Ini Jalani Operasi)
Mathur, Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat Center for Islam and Democracy Studies (LSM Cides) luka parah. Mathur sempat dirawat di Rumah Sakit Umum di Bangkalan. Namun, karena kondisi lukanya yang parah, dia dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo, Surabaya.
Mathur dikenal pemberani. Pada 2006 dia melaporkan dugaan korupsi Fuad Amin Imron pada proyek pembangunan Pelabuhan Madura Industrial Seaport City di Kecamatan Socah.
Tahun lalu Mathur juga melaporkan kasus dugaan korupsi Fuad Amin pada proyek pengaspalan jalan Bujuk Sarah di Desa Martajesah. Dua kasus dugaan korupsi ini dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Awal Januari lalu Mathur memimpin unjuk rasa memprotes dugaan pungutan liar di Dinas Pendidikan serta ketidakberesan dalam pengangkatan calon pegawai negeri sipil di Badan Kepegawaian Daerah Bangkalan.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita Terpopuler Lainnya:
Keluarga Korban Air Asia Berebut Jadi Ahli Waris
Tony Abbot Kirim Surat, Apa Reaksi Jokowi?
Bob Sadino Wafat di Rumah Sakit Pondok Indah
Bob Sadino Dimakamkan di Samping Istrinya
Mahasiswa Menyamakan Jokowi dengan Pinokio