TEMPO.CO, Poso - Kelompok bersenjata Poso pada Minggu malam, 18 Januari 2015, kembali beraksi di Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Kali ini mereka mendatangi rumah warga di wilayah itu untuk meminta makanan.
“Iya benar, kejadiannya semalam, sekitar pukul 22.30 Wita, dua orang mendatangi rumah warga, lalu mereka minta makanan,” kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Poso Komisaris Polisi Bogiek Sugiyarto saat dihubungi Tempo pada Senin, 19 Januari 2015. (Baca juga: 3 Petani Poso Tewas Dibunuh Kelompok Bersenjata.)
Bogiek menjelaskan, pada pukul 20.30 Wita, dua orang tidak dikenal mendatangi rumah salah seorang warga setempat dengan mengetuk pintu. Orang tersebut meminta makan untuk sepuluh orang. Mendengar ketukan itu, pemilik rumah langsung mengintip dari dalam. Dia melihat dua orang tidak dikenal memakai penutup muka dengan membawa senjata laras panjang dan ransel. (Baca juga: Kronologi 3 Petani Poso Tewas Ditembak.)
Melihat itu, pemilik rumah langsung lari dengan melewati pintu belakang. Dia lalu melapor kepada warga dan polisi yang masih berjaga di rumah salah satu korban pembunuhan kelompok bersenjata tersebut.
Sekitar pukul 22.50 Wita, masyarakat setempat yang mendengar kejadian tersebut langsung berkumpul di tengah jalan trans Napu-Poso untuk berjaga jaga. Pada pukul 23.15 Wita, warga yang melihat kejadian tersebut dibawa ke Markas Kepolisian Sektor Poso Pesisir Selatan untuk diamankan dan dimintai keterangan.
Pukul 23.35 Wita, petugas kepolisian gabungan Kepolisian Resor Poso, Brigade Mobile Poso, dan Detasemen Khusus 88 Antiteror langsung melakukan penyisiran di sekitar tempat kejadian itu. “Hingga saat ini, pasukan masih berada di lokasi untuk melakukan penyisiran,” kata Bogiek.
Sebelumnya, tiga petani di Poso, Sulawesi Tengah, tewas dibunuh kelompok sipil bersenjata di wilayah itu. Ketiga korban dibunuh saat sedang beraktivitas di perkebunan mereka di Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Kamis, 15 Januari 2015.
AMAR BURASE
Berita lain:
Jaksa Agung: Eksekusi Mati Tak Sesuai Rencana
Tertimpa Pramugari, Perawat Tuntut Air Asia
Yusril Kritik Cara Jokowi Berhentikan Sutarman