TEMPO.CO, Surabaya - Harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang mengalami penurunan sebanyak dua kali setelah mengalami kenaikan pada November 2014 membuat bingung masyarakat. "Ya, memang seperti itu bikin bingung, tapi jangan banter-banter bilangnya, terutama pada pedagang bahan makanan pokok, masyarakat yang bekerja bidang transportasi, dan masyarakat yang menjadi pengusaha industri," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada Tempo di kantornya, Jumat, 16 Januari 2015.
Menurut dia, saat ini Menteri Perhubungan Ignasius Jonan harus membuat keputusan tentang penurunan tarif angkutan umum menyusul penurunan harga BBM yang akan mulai berlaku Senin, 17 Januari 2015. Hal ini karena saat kenaikan BBM, Menhub juga menentukan kenaikan tarif angkutan umum dan ongkos distribusi. (Baca: BBM Turun, Organda: Tarif Angkutan Bisa Turun.)
"Kalau soal ongkos distribusi barang untuk Jawa Timur jika mengalami kenaikan, kami sudah melakukan subsidi, tapi pasca-penurunan BBM ini penurunan tarifnya masih menunggu dari Menhub hitung-hitungannya," ujar Soekarwo.
Penurunan harga BBM juga membuat bingung para pedagang bahan pokok. Sebab, menurut Soekarwo, bahan pokok sudah telanjur naik saat kenaikan harga BBM beberapa bulan lalu. Bahan pokok di Jatim, tutur dia, yang kemungkinan masih tinggi adalah harga cabai dan beras. Itu karena saat ini sedang musim penghujan, sehingga panen cabai dan beras mengalami penurunan. (Baca: BBM Turun, 'Memang Harga Kebutuhan Lain Ikut Turun?')
"Ini juga membuat bingung para pelaku bisnis industri karena membuat mereka susah menentukan dan menghitung ongkos produksi, sehingga juga susah menyusun business plan," kata Pakde Karwo--sapaan akrab Soekarwo.
Soekarwo kemudian menyarankan pemerintah harus dapat memprediksi harga minyak dunia menurun atau mengalami kenaikan sampai berapa, sehingga pemerintah dapat menentukan besaran harga BBM secara pasti.
EDWIN FAJERIAL
Berita Terpopuler:
Kabar Kabareskrim Dicopot, Menteri Tedjo Tak Tahu
Kabar Suhardi Dicopot, Begini Suasana Bareskrim
Ketemu Budi Gunawan di Istana, Sutarman Bungkam
Tunda Budi, Jokowi Hindari 3 Masalah Besar
Cuit SBY: Selamatkan Negara, Presiden, dan Polri
Kalah Perang, Bos ISIS Perintah Eksekusi 56 Anggota Milisi