TEMPO.CO , Bima: Terduga teroris yang ditembak mati di Kediri, Roni alias Jaka alias Fuad, dikenal aktif di Masjid Haji Abidin di Penatoi, Bima, Nusa Tenggara Barat. Roni bahkan sering mengumandangkan azan Subuh dan memberi ceramah di antara salat Magrib dan Isya.
“Tapi kami mana tahu perilakunya sehari-hari. Yang kami tahu yang sering datang ke sini ke masjid,” kata Majid, pengurus masjid setempat, Jumat, 16 Januari 2015. (Baca berita sebelumnya: Densus 88 Tembak Mati Terduga Teroris di Kediri)
Detasemen Khusus 88 Antiteror Markas Besar Polri menembak mati seorang terduga teroris di Desa Krenceng, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat pagi, 16 Januari 2015, sekitar pukul 09.00 WIB. Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, terduga teroris yang ditembak bernama Roni alias Jaka alias Fuad. Dia merupakan jaringan Santoso yang menembak mati M Yamin dan Abdul Salam. (Baca berita lainnya: 3 Polisi Ini Korban Tembak Kelompok Diduga Teroris)
Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Bima, Nusa Tenggara Barat Ajun Komisaris Yuyan Priatmadja mengatakan pelaku penembakan terhadap Kepala Kepolisian Sektor Ambalawi, AKP Abdul Salam, tewas ditembak Densus 88 di Kediri.
Menurut Yuyan, pihaknya sudah diberitahu bahwa Roni tertembak mati di Kediri. Tersangka sebelumnya pernah tinggal di wilayah Kota Bima beserta istri dan anaknya.
Selama ini, Polres Bima terus memburunya hingga tersangka kabur ke kampung halamannya di Kediri. “Dia adalah DPO yang sudah lama dicari,” kata Yuyan.
AKHYAR M NUR
Berita lain:
Malam Ini, Jokowi Umumkan Nasib Budi Gunawan
Evolusi Pembantu Menjadi Penulis dan Motivator
Budi Gunawan Dilantik, PDIP: Tak Mungkin Mundur