TEMPO.CO, Kupang - Berdasarkan data yang dirilis Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) Nusa Tenggara Timur (NTT), sebanyak 105 bayi di daerah itu terinfeksi virus HIV dan AIDS.
"Paling banyak di Kota Kupang dan Belu. Hasil ini yang kami dapat dari hasil VCT," kata Ketua KPA Provinsi NTT dokter Husein Pancratius kepada wartawan, Jumat, 9 Januari 2015.
VCT adalah Voluntary Counselling and Testing yang merupakan proses konseling sebelum dan setelah tes dalam tes HIV sukarela. Sifatnya rahasia dan sejak dini membantu orang mengetahui status HIV.
Jumlah bayi terinfeksi HIV dan AIDS ini, menurut Husein, diperkirakan akan meningkat pada 2015. Yang bisa didata angkanya selalu lebih kecil karena masih banyak kabupaten yang belum menerapkan VCT. (Baca: Puluhan Balita di NTT Terinfeksi HIV/AIDS)
Jumlah pengidap HIV dan AIDS di NTT hingga akhir 2014 mencapai 3.041 orang, sejak ditemukan pertama kali di Flores Timur pada 2007 silam. "Ini jumlah kasus yang berhasil didata, tapi masih banyak yang tidak terdata," katanya.
Untuk menekan jumlah pengidap HIV dan AIDS, kata dia, KPAP NTT telah membentuk kader peduli HIV dan AIDS hingga pedesaan. Sebab, sebagian besar pengidap penyakit mematikan ini berasal dari desa-desa.
Dia juga meminta masyarakat di NTT segera melakukan VCT. "Semua orang bisa terinfeksi HIV dan AIDS," dia menegaskan.
YOHANES SEO
Berita Terpopuler
Jonan: Dirjen Perhubungan Udara Bubarkan Saja
Interupsi Khotbah Jumat, FPI: Itu Kurang Beradab
Heboh, Dosen IAIN Ajak Mahasiswa Belajar di Gereja
FPI: Khotbah Jumat Bisa Disetop Paksa, Asal...