TEMPO.CO, Kupang - Tiga calon tenaga kerja Indonesia asal Nusa Tenggara Timur dikabarkan tewas tenggelam di perairan Tanjung Pinang, Malaysia. Perahu cepat yang mereka tumpangi tenggelam setelah mati mesin di tengah laut.
"Ketiga korban tewas itu adalah calon TKI asal NTT yang akan bekerja di Malaysia," kata anggota DPRD NTT, Yeni Veronika, kepada Tempo, Senin, 5 Januari 2014. Tiga korban tewas itu yakni Lasarus Danggang, Titus Sumar, dan Eka (wanita).
Menurut Yeni, ada tujuh warga NTT yang menyeberang ke Tanjung Pinang untuk bekerja di sana. Dari tujuh orang itu, empat di antaranya selamat.
Yeni mengatakan keempat calon TKI lainnya diselamatkan nelayan yang kebetulan melintas di pantai Tanjung Pinang. Sedangkan ketiga jenazah hingga saat ini masih disemayamkan di Rumah Sakit Tanjung Pinang.
"Kami berharap pemerintah membangun komunikasi dengan pemerintah Tanjung Pinang agar (korban) bisa dipulangkan karena keluarga berharap dipulangkan," katanya. Empat korban selamat yakni Hironimus Soni, Maksimus Janggu, Vinsesius Dedi, dan Fidelis Daiman.
Berdasarkan pengakuan anggota keluarga korban, Rafael, ketujuh calon TKI itu berangkat ke Tanjung Pinang, Malaysia, secara ilegal karena tidak ada Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang mengirim mereka ke daerah itu.
Mereka berangkat dari NTT pada 29 Desember 2014. Namun mesin speed boat yang mereka tumpangi mati, sehingga mereka terombang-ambing sejak pukul 20.00 hingga 04.00 Wita di lautan, sebelum speed boat tenggelam. "Jenazah ketiga korban baru ditemukan pada 3 Januari 2015," katanya.
YOHANES SEO
Berita lain:
Ini 9 Korban Air Asia yang Telah Diidentifikasi
27 Perusahaan Asing Tolak Kenaikan UMP Jakarta
Rumah Moeldoko Ditabrak,TNI: Kecelakaan Biasa