TEMPO.CO, Bandung - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status aktivitas Gunung Tangkuban Parahu, Bandung, dari normal menjadi waspada (level II). "Terhitung sejak 31 Desember 2014, pukul 15.00 WIB," kata pengamat Gunung Tangkuban Parahu, Johan Kusumah, kepada Tempo. (Baca: Tangkuban Perahu Waspada, Jangan Dekati Kawah)
Johan mengatakan PVMBG merekomendasikan agar wilayah dalam radius 1,5 kilometer dari kawah utama Gunung Tangkuban Parahu disterilkan. Selain bahaya gas beracun, kata dia, ada kemungkinan terjadinya letusan freatik seperti tahun 2013 lalu. "Masyarakat agar tidak terpancing isu-isu."
Menurut Johan, PVMBG menaikkan status gunung tersebut setelah intensitas kegempaan yang direkam alat pemantau mengalami kenaikan. Terjadi peningkatan signifikan gempa low frequency, dan gempa vulkanik dangkal. PVMBG mencatat sepanjang Desember 2014 sudah tercatat 513 kali gempa low frequency serta 352 kali gempa vulkanik dangkal. "Ada peningkatan energi vulkanik secara kumulatif," ujarnya. (Baca juga: Tahun Baru di Yogyakarta, 'Bagaimana Rasanya Menjadi Anda?')
Pengelola kawasan wisata alam Gunung Tangkuban Parahu, PT Graha Rani Putra Persada (GRPP), mengaku sudah mengetahui informasi naiknya status gunung itu. Direktur Utama PT GRPP Putra Kaban mengatakan tidak ada rekomendasi untuk menutup kawasan wisata alam itu. Rekomendasinya hanya mengosongkan radius 1,5 kilometer dari kawah utama. "Kami akan ikuti rekomendasi itu," katanya.
AHMAD FIKRI
Berita Terpopuler
Satu Pramugari Air Asia QZ8501 Ditemukan Pagi Ini
Ini Dia Harga Baru Premium dan Solar
Duka Air Asia, Ngunduh Mantu Raffi Ahmad Dikecam