TEMPO.CO, Mojokerto - Lereng Gunung Arjuna, tepatnya di Dusun Kembang, Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, ambrol. Material longsoran sempat menutup akses jalan yang menghubungkan Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet, dengan Desa Cembor, Kecamatan Trawas, sejak Jumat, 26 Desember 2014. (25 Ribu Hektare Lahan di Lamongan Rawan Longsor)
Sawah terasering desa setinggi 25 meter longsor dan menutup badan jalan hingga sepanjang sekitar 20 meter. "Ambrol setelah diguyur hujan deras selama beberapa jam," kata Kepala Dusun Kembang, Desa Kembangbelor, Murtaji, Sabtu, 27 Desember 2014. (Antisipasi Banjir dan Longsor, Jombang Siaga 24 Jam)
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Tidak ada warga yang melintas saat badan jalan tertimbun material longsor. Warga dan anggota TNI bekerja sama membersihkan material longsoran yang berupa lumpur dan batu. (Longsor Banjarnegara Mirip Ciwidey-Karanganyar)
Mereka menggunakan peralatan manual berupa cangkul dan sekop, serta satu unit ekskavator. "Sekarang jalan sudah bisa dilalui kembali," kata Murtaji.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mencatat ada 21 desa di empat kecamatan yang rawan longsor dan banjir bandang, yakni Kecamatan Trawas, Pacet, Ngoro, dan Jatirejo.
Keempatnya berada lereng Gunung Penanggungan, Gunung Arjuna, dan Gunung Welirang. "Kami imbau warga waspada ketika turun hujan berintensitas tinggi dan dalam waktu yang lama," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto Tanto Suhariyadi. Untuk penanganan bencana longsor dan banjir, BPBD dan instansi terkait telah menyiagakan peralatan seperti ekskavator, perahu karet, dapur umum, dan bahan makanan. (Makam Soeharto Diterjang Tanah Longsor)
ISHOMUDDIN
Terpopuler:
Jokowi: Sawah Masih Luas, Beras Kok Impor
Memperkosa Turis Cina, Petugas Bandara Dilepas
Jokowi: Minta Apa pun Saya Beri, Asal Swasembada
Memperkosa, Petugas Bandara Terancam 12 Tahun Bui