TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Moeldoko masih merahasiakan kandidat Kepala Staf TNI Angkatan Laut dan Angkatan Udara yang diajukan ke Presiden Joko Widodo. Kabarnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga sempat memesan secara khusus nama calon KSAL.
"Emangnya KFC pakai pesan-pesanan," kata Moeldoko sembari tertawa saat konferensi pers di Markas Besar TNI, Jakarta Timur, Selasa, 23 Desember 2014. (Baca: Moeldoko Serahkan Nama Calon KSAL dan KSAU)
Moeldoko menegaskan tidak ada pesanan dari siapa pun soal calon KSAL dan KSAU. Kata Moeldoko, TNI mempunyai sistem uji kualitas personel yang cukup baik, yakni melalui meritokrasi. Sebelum diajukan ke Presiden, Panglima TNI akan berunding dengan masing-masing staf angkatan untuk pemilihan calon.
"Setelah itu, sepenuhnya Presiden yang menentukan. Jadi tidak ada pesanan kayak McDonald," kata Moeldoko. Saat didesak siapa inisial calon KSAL dan KSAU tersebut, Moeldoko kembali berseloroh. "Kayak tersangka saja pakai inisial. Tunggu sajalah." (Baca: Jadi Calon KSAL, Laksdya Mamahit: Suatu Kehormatan)
Sebelumnya, ada beberapa nama yang masuk dalam bursa calon KSAL. Presiden Jokowi telah mengantongi nama-nama ini. Di antaranya Kepala Staf Umum TNI Laksamana Madya Ade Supandi, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya Didit Herdiawan, Rektor Universitas Pertahanan Laksamana Madya Desi Albert Mamahit, dan Kepala Pelaksana Harian Badan Keamanan Laut Laksamana Madya Sri Mohammad Darojatiml. (Baca: Dicari, KSAL yang Satu Visi dengan Menteri Susi)
Adapun kandidat kuat KSAU yaitu Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Madya Bagus Puruhito, Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya F.H.B. Soelistyo, dan Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan Marsekal Madya Ismono Wijayanto.
DEWI SUCI RAHAYU
Berita terpopuler lainnya:
4 Rencana Menteri Susi yang Berantakan
Gubernur FPI Pantang Ucap Selamat Natal ke Ahok
Eva Bande, Dipenjara Gara-gara Bela Petani
Ahok Makan Babi, Ibu-ibu di NTT 'Klepek-klepek'