TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Seleksi Hakim Mahkamah Konstitusi Saldi Isra memastikan nama Hamdan Zoelva tidak akan masuk dalam calon nama hakim MK yang akan diserahkan kepada presiden. "Kami hanya memproses nama-nama yang ikut tahapan seleksi. Bagi yang tidak ikut, tentu namanya tidak akan masuk calon yang dilaporkan kepada presiden nanti," kata Saldi yang dihubungi Selasa, 23 Desember 2014. (Baca: Calon Hakim MK, Hamdan Zoelva Didaftarkan LSM)
Saldi memastikan nama yang akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo ada di antara lima orang yang lolos seleksi wawancara. Mereka adalah I Dewa Gede Palguna (dosen Hukum Tata Negara di Fakultas Hukum Universitas Udayana), Imam Anshori Saleh (Komisioner Komisi Yudisial), Yuliandri (guru besar FH Universitas Andalas), Aidul Fitriaciada Azhari (dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta), dan Indra Perwira (dosen FH Universitas Padjadjaran). Lima nama ini terpilih dari 14 calon yang mengikuti seleksi wawancara tahap pertama.
Seperti diketahui, Hamdan--yang saat ini menjabat Ketua MK--sebenarnya masuk dalam daftar 15 calon yang lolos seleksi administrasi. Akan tetapi, hakim MK itu menyurati Pansel dan menyatakan menarik diri dari proses seleksi. Alasannya, Hamdan merasa sudah diseleksi yang hasilnya menyatakan dirinya patut dan layak menjadi hakim konstitusi saat diangkat pada 5 Januari 2010. (Baca: Surati Jokowi, Hamdan Pertanyakan Todung dan Refly)
Meski menyatakan menarik diri dari seleksi, Hamdan menyerahkan keputusan kepada presiden untuk mengajukan atau tidak dirinya pada masa jabatan selanjutnya.
Menanggapi sikap tersebut, Saldi menyatakan Pansel sudah mencoret nama Hamdan dan memastikan dia tidak masuk tahap seleksi selanjutnya. Saldi berujar, sikap Hamdan hanya diketahuinya melalui surat tanpa ada komunikasi langsung. "Kami punya aturan tidak boleh berkomunikasi dengan calon," ujar Saldi.
Tahapan seleksi berikutnya akan dilanjutkan dengan tes kesehatan dan wawancara tahap kedua pada 29-30 Desember 2014. Keputusan satu nama yang diserahkan kepada presiden akan dirapatkan pada 4-5 Januari 2015.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Berita Lain
Film Karya Sutradara Indonesia Masuk Radar Oscar
Menteri Jonan Marah Gara-gara Harga Tiket
Bima Arya Segel Gereja, Ini Respons GKI Yasmin
Kenapa Visi Susi Lebih Jelas Dibanding Puan