TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah, Balai Metrologi Surakarta, dan kepolisian menggelar razia argometer taksi di titik-titik strategis, di antaranya di Stadion Manahan. Petugas menduga argometer pada ratusan taksi belum ditera ulang. (Baca juga: Rawan Dirampok, Sopir Taksi Perlu Pelindung)
Penyidik Disperindag Jawa Tengah, Willy Sigarlaki, mengatakan razia ini dilakukan untuk mengawasi akurasi argometer di Surakarta. Sebab, ujar dia, pemerintah menerima informasi bahwa ada seratus taksi di Surakarta yang belum menjalani peneraan atau pengukuran argometer. "Razia serupa sudah digelar di Banyumas, Tegal, Magelang, dan Wonosobo," tuturnya kepada Tempo, Selasa, 23 Desember 2014.
Petugas menemukan delapan taksi yang argometernya belum ditera. Taksi tersebut kemudian ditahan di kantor polisi, sebelum kemudian ditera oleh petugas. "Kalau masih bandel, kami ajukan ke pengadilan karena sudah melanggar undang-undang. Sanksinya, penjara 1 tahun atau denda Rp 1 juta," kata Willy. (Baca juga: Tarif Taksi Naik Rp 1.500)
Kepala Balai Metrologi Surakarta Wahyu Veteranto menuturkan sebagian besar taksi di Surakarta tertib ukur. Dia menduga masih ada taksi yang belum sempat melakukan tera ulang. "Saat ini, di kantor kami, banyak taksi yang antre melakukan tera," ujarnya.
Pasca-kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi, kata Wahyu, taksi di Surakarta melakukan penyesuaian tarif. Setelah tarif disesuaikan, pengelola taksi mestinya melakukan tera untuk menjamin tertib ukur. Wahyu mengaku sudah menyurati semua operator taksi agar segera melakukan tera ulang. "Akhir tahun, ini semua armada taksi sudah ditera ulang."
UKKY PRIMARTANTYO
Berita Terpopuler
Film Sutradara Indonesia Masuk Nominasi Oscar
Lulung Cs Dapat Mobil Mewah
Spesies Baru Ditemukan di Parit Terdalam Bumi