Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Longsor Banjarnegara, Fokus Bergeser ke Pengungsi

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Petugas membawa jenazah yang berhasil ditemukan pada hari ketujuh terjadinya longsor di Banjarnegara, 19 Desember 2014. Tempo/Aris Andrianto
Petugas membawa jenazah yang berhasil ditemukan pada hari ketujuh terjadinya longsor di Banjarnegara, 19 Desember 2014. Tempo/Aris Andrianto
Iklan

TEMPO.CO, Banjarnegara - Seusai dihentikannya upaya pencarian korban longsor Dusun Jemblung, Desa Sampang, Karangkobar, Banjarnegara, pemerintah setempat kini fokus melakukan penanganan pengungsi. Mereka kini akan direlokasi di tempat yang lebih aman. (Baca: Pencarian Korban Longsor Banjarnegara Resmi Distop)

"Proses evakuasi secara resmi sudah ditutup, tapi kami akan tetap membantu jika ada warga yang ingin mencari jenazah keluarganya," kata Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo, Senin, 22 Desember 2014.

Saat ini, kata dia, pemerintah memprioritaskan untuk relokasi korban longsor. Sejumlah tempat sudah disiapkan untuk merelokasi korban. (Baca: Hujan Hambat Evakuasi Korban Longsor Banjarnegara)

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan BNPB kini fokus menangani nasib 2.038 pengungsi di Banjarnegara setelah proses evakuasi korban tewas resmi dihentikan, Ahad, 21 Desember 2014.

Penghentian pencarian korban tewas bencana tanah longsor Dusun Jemblung, Karangkobar, Banjarnegara, tersebut merupakan hasil kesepakatan dengan warga. Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebelum resmi menghentikan pencarian korban, tim gabungan berhasil menemukan dua korban tewas, yakni seorang ibu dan anaknya.

Dengan demikian, total korban tewas yang telah ditemukan adalah 95 orang. Dari jumlah itu, 64 jasad ialah warga Dusun Jemblung, dan 31 jasad bukan warga dukuh tersebut. Sedangkan korban yang belum ditemukan 13 orang atau dinyatakan hilang. "Pihak keluarga telah mengikhlaskan anggota keluarga yang belum ditemukan," katanya. (Baca: Korban Longsor Banjarnegara Dapat Santunan)

Sutopo menambahkan, selanjutnya fokus utama adalah penanganan pengungsi dan relokasi korban bencana longsor. Saat ini, ada 2.038 jiwa pengungsi di empat kecamatan. Yakni, 1.225 jiwa di Kecamatan Karangkobar, 613 jiwa di Kecamatan Punggelan, 50 jiwa di Kecamatan Banjarmangu, dan 120 jiwa di Kecamatan Wanayasa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pengungsi di Kecamatan Karangkobar tersebar di 15 titik. Pemakaman dan logistik untuk memenuhi kebutuhan dasar pengungsi mencukupi," kata Sutopo. Selanjutnya, menurut Sutopo relokasi akan secepatnya dilaksanakan. "Berdasarkan pendataan terbaru, ada 35 KK yang akan direlokasi ke Desa Ambal, Kecamatan Karangkobar," katanya. (Korban Longsor Banjarnegara Ditemukan Berpelukan)

Jumlah KK yang akan direlokasi berubah dari data sebelumnya, yang hanya merencanakan 22 KK yang akan direlokasi, karena 21 KK lainnya keluarganya tewas seluruhnya. "Berdasarkan pendataan terbaru antara ahli waris dan ketua RT Dusun Jemblung, ada 35 KK yang akan direlokasi. Yakni 32 KK yang tertimbun longsor dan 3 KK yang rumahnya rusak berat," kata Sutopo.

Ia menyatakan, di Desa Ambal terdapat 1.000 hektare lahan yang akan digunakan untuk relokasi. "Selama perpanjangan status tanggap darurat sampai 22 Desember mendatang, relokasi penduduk akan diprioritaskan," kata Sutopo.

ARIS ANDRIANTO

Baca berita lainnya:
'Kalau Lapindo Salah, Kamu Pikir Jokowi Mau'

Muhammadiyah Tak Haramkan Muslim Ucapkan Natal

Faisal Basri: Premium Lebih Mahal dari Pertamax

Jokowi Janjikan Eva Bande Bebas di Hari Ibu

Jokowi Lunasi Utang Ical, Korban Lapindo Girang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.