TEMPO.CO, Ternate - Pemerintah Kota Ternate dianggap tak tanggap dalam menanggulangi bencana, terutama dalam hal distribusi masker. Akibatnya masyarakat terpaksa membeli masker dengan harga tinggi. (Harga: Erupsi Gamalama, Disiapkan 15 Pos Pengungsian)
Asgar Saleh, tokoh pemuda Kelurahan Tanah Mesjid, Kecamatan Ternate Tengah, mengatakan masker gratis untuk masyarakat seharusnya sudah dibagikan satu hari sejak Gunung Gamalama meletus pada Kamis, 18 Desember 2014.
Namun faktanya, jumlah masker yang tersedia tidak sebanding dengan kebutuhan
"Padahal sebagai daerah bencana stok masker yang cukup adalah keharusan, apalagi masker tidak akan membusuk atau kadaluarsa. Dengan fakta itu saya menganggap Pemerintah Kota Ternate tidak siap menghadapi bencana," kata Asgar kepada Tempo, Ahad, 21 Desember 2014. (Baca: Dampak Gamalama, Ternate Siaga Bencana)
Menurut Asgar, melihat pola letusan Gamalama yang diperkirakan akan berlangsung lama, maka kebutuhan masker haruslah sudah siap. Karenanya itu sulitnya memperoleh bantuan masker dinilai akan menimbulkan persoalan baru di masyarakat terutama persoalan penyakit.
"Saat jelas masker jadi kebutuhan paling mendesak untuk mengeleminir potensi penyakit ISPA. Jadi kami berharap Pemerintah Kota Ternate bisa segera menyediakan masker gratis untuk masyarakat," kata Asgar. (Baca: Gamalama Meletus, Harga Masker Melonjak)
Hal senada juga dikatakan olah Isman Harun, pemuda Kelurahan Siko, Kecamatan Ternate Utara. Menurut Isman, pembagian masker gratis yang dilakukan Pemerintah Kota Ternate terlihat efektif. Banyak masyarakat yang tidak mendapatkan masker tersebut.
"Seharusnya setiap kelurahan harus ada petugas yang membagikan, tapi ini saya lihat pembagian hanya dipusatkan di depan kantor wali kota," kata Isman. (Baca: Sepuluh Pendaki Jadi Korban Letusan Gunung Gamalama)
Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman menuturkan untuk mengantisipasi dampak abu vulkanis Gamalama, Pemerintah Kota Ternate sudah membagikan 7.000 masker gratis. Pemerintah bahkan telah menyiapkan lebih dari 50 ribu masker. "Rencananya, pembagiannya akan dilakukan per kelurahan. Masyarakat diminta untuk tidak panik," kata Burhan.
BUDHY NURGIANTO
Baca berita lainnya:
Ical, Lumpur Lapindo, dan Pemberi Harapan Palsu
Ucapan Natal, Yenny Wahid: Jokowi Jangan Dengar FPI
Ahok Mencak-mencak di Balai Kota, Apa Sebabnya?
3 Dalih Pemerintah Jokowi Talangi Utang Lapindo
Alasan TNI AL Tak Penuhi Permintaan Menteri Susi