TEMPO.CO, Bandung - Angin puting beliung disertai hujan deras merusak atap beberapa bangunan di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung, pada Kamis 18 Desember 2014. Roni Tabroni, warga disekitar kampus UIN mengatakan angin puting beliung itu bertiup pada pada 16.30 WIB, disertai hujan deras. "Bagian atapnya rusak, gentingnya lepas," kata Roni dikutip dari Antara. (Baca: Puting Beliung Landa Bandung, Seorang Tewas.)
Roni mengatakan kerusakan parah terjadi di gedung perpustakaan dan masjid. Plafon Masjid UIN dilaporkan rusak. Namun peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa, hanya sempat membuat panik warga.
Hujan deras dan puting beliung melanda kawasan Bandung bagian timur. Angin itu telah merusak sejumlah atap bangunan warga di kawasan Cibiru dan Gede Bage. Bahkan sejumlah pohon di daerah Cibiru tumbang diterjang angin kencang. Selain itu, sejumlah ruas jalan di Gede Bage, Cibiru, hingga Jalan Jakarta mengalami banjir sehingga menyebabkan kemacetan. (Lihat foto: Bandung Diterjang Angin Puting Beliung.)
Salah satu lokasi yang terkena dampak paling parah adalah Kampung Pangaritan, Desa Cibiru Wetan Kecamatan Panyileukan Kota Bandung. Di lokasi tersebut, ratusan rumah dan sejumlah pabrik luluh lantah. "Sekitar jam 5 sore angin berputar kencang hampir setengah jam, " ujar Daryan warga Kampung Pangaritan kepada Tempo.
Di Kampung Pangaritan ada tiga Rukun Warga (RW) yang mengalami kerusakan parah. Wilayah lain yang terkena puting beliung yakni Kelurahan Cipadung. Di wilayah itu, puting beliung menghancurkan rumah penduduk serta meruntuhkan beberapa pohon, tiang listrik, dan billboard.
ANT | IQBAL T. LAZUARDI
Berita Terpopuler
Tertinggal Pesawat, Dhani: Pilot Garuda Kampret
JK Ketua Umum PMI, Titiek: Saya Tetap Menang
Kisah Ahok dan Keluarga Saat Diancam Preman Pluit