TEMPO.CO, Gresik - Seorang siswa Sekolah Dasar Negeri Tlogo Patut 2 Gresik, Rabu, 17 Desember 2014, menjadi korban penyanderaan. Bocah bernama Rani itu disandera oleh Fuad Ahmad, 32 tahun, tanpa motif yang jelas.
Wakil Kepala Kepolisian Resor Gresik Komisaris Polisi Komisaris Polisi Alvian Nurrizal mengatakan penyekapan terjadi pada pukul 08.30 WIB. Ketika itu, kata Alvian, Rani tengah bermain di halaman sekolahnya. Tiba-tiba Ahmad yang membawa pisau langsung menyergap Rani. "Rani tengah bermain saat teman-temannya sedang tes remedial. Dia enggak ikut tes," kata Alvian dihubungi Tempo, Rabu, 17 Desember 2014.
Ahmad lalu membawa korban ke Markas Komando Distrik Militer 0817 Gresik yang berada di seberang sekolah. Di Kodim, Ahmad bermaksud meminta perlindungan. Kepada petugas dan polisi, Ahmad mengaku kalah dalam sebuah judi bola online yang diikutinya. Ia pun mengaku dicari dan dikejar orang.
Saat polisi menanyakan nominal utang yang harus dibayar, Ahmad tidak bersedia menjawab. "Dia enggak mau bilang," kata Ahmad.
Pelaku lantas meminta diantarkan ke Tanjung Perak dengan mengendarai mobil patroli milik Kodim. Polisi terbagi menjadi beberapa tim. Satu mobil Reserse Kriminal Polres Gresik berada di depan dan satu lagi mengikuti di belakang mobil Kodim yang ditumpangi pelaku.
Sesampai di Jalan Veteran, Gresik, ketiga mobil melambat. Sebelum pintu tol, mobil yang ditumpangi pelaku dicegat oleh mobil Reskrim dengan alasan mogok. Mobil akhirnya berhenti dan polisi melakukan negosiasi.
Pukul 10.58 WIB, pelaku yang masih berada di dalam mobil masih menyekap korban. Bahkan pelaku sempat melukai leher korban dengan pisau dapur sepanjang 25 sentimeter yang dibawanya.
Tembakan peringatan dua kali yang dikeluarkan polisi tidak digubris pelaku. Namun polisi berhasil memecah kaca dan berhasil menyelamatkan korban. Dalam keadaan terdesak, pelaku menyerang dan melukai tangan salah seorang anggota Kodim. Polisi berusaha melumpuhkan pelaku dengan menembak bahu kanannya.
Menurut Alvian, Ahmad terus menyerang polisi. Drama penyanderaan itu pun berakhir setelah polisi menembak mati pelaku. Dari kartu identitasnya diketahui bahwa Ahmad warga Kecamatan Wanasaba, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Pisau dan telepon seluler pelaku disita polisi.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Baca juga: