TEMPO.CO, Jakarta - Loyalis bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Gede Pasek Suardika, menyatakan kesiapannya bertarung dengan Susilo Bambang Yudhoyono--jika mencalonkan lagi--dalam Kongres Partai Demokrat pada Maret 2015. Setelah Pasek mengumumkan dirinya akan ikut dalam perebutan jabatan Ketua Umum Demokrat, giliran Tri Dianto yang mengatakan siap menjadi anggota tim sukses Gede Pasek.
Menurut Tri, Pasek merupakan figur yang paling cocok menggantikan SBY. "Demokrat perlu regenerasi kepemimpinan. Figur yang paling pas, ya, Mas Pasek," kata mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Demokrat Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, itu saat dihubungi Tempo, Selasa, 16 Desember 2014. (Baca: Pasek Tantang SBY, Ruhut: Jangan Ngomong, Doang!)
Pria yang saat ini menjadi pengurus Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI)--organisasi yang dibentuk oleh Anas--tersebut menuturkan, dari sisi peta kekuatan suara dalam Kongres, Pasek diyakini bisa mengantongi banyak dukungan, terutama dari pengurus daerah pendukung Anas.
Tri mengakui bahwa kemenangan Pasek sangat ditentukan oleh pola pikir para pengurus DPC Demokrat, apakah mereka menginginkan adanya regenerasi kepemimpinan di Partai Demokrat atau tidak. Pasek memang harus bekerja keras agar bisa mengalahkan SBY. Apalagi banyak ketua DPC Demokrat, yang juga loyalis Anas, diganti dengan pendukung SBY.
“Peluang Pasek untuk menang memang tipis. Tapi kami harus bekerja keras agar bisa mengalahkan SBY," ujarnya. Tri mengaku sudah berkomunikasi dengan sejumlah pimpinan DPC Demokrat agar memberikan dukungan suara kepada Pasek dalam Kongres nanti. (Baca: Alasan Gede Pasek Tantang SBY di Kongres Demokrat)
Sebelumnya, Pasek menyatakan siap memperebutkan jabatan Ketua Umum Demokrat dalam Kongres Maret 2015. Pria yang saat ini menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) tersebut tak risih jika pencalonan dirinya dianggap sebelah mata. "Saya lebih suka kalau dianggap kuda hitam," tuturnya.
Pasek mengatakan niatnya maju dalam bursa pemilihan Ketua Umum Demokrat bertujuan membangun tradisi demokrasi di tubuh partai itu. Karena itu, Pasek mengajak para koleganya yang berpotensi menjadi pengganti SBY segera mendeklarasikan diri. "Saya ingin memotiviasi kandidat lain supaya ikut maju," ujarnya.
Menurut Pasek, semua kader Demokrat memiliki peluang yang sama untuk menggantikan SBY. Apalagi SBY pernah menyatakan keengganannya bertarung lagi dalam bursa pemilihan Ketua Umum Demokrat. "Seingat saya, SBY pernah menyatakan itu. Kalimat itu ia sampaikan kepada saya sebelum Kongres Luar Biasa," katanya. (Baca pula: Pasek Tantang SBY, Ruhut: Aku Termehek-mehek)
Pasek enggan menjelaskan berapa banyak dukungan yang telah diperolehnya. Dia berharap Kongres bisa menciptakan kompetisi yang fair. "Yang penting, kompetisinya terbuka. Jangan sampai ada praktek pengkondisian memilih ketua secara aklamasi. Apalagi mengikat pemilik suara dengan menandatangani surat dukungan," ujarnya.
TIKA PRIMANDARI | RIKY FERDIANTO
Topik terhangat:
Longsor Banjarnegara | Teror Australia | Rekening Gendut Kepala Daerah
Berita terpopuler lainnya:
Surat Sakti Agar Golkar Kubu Ical Disahkan Laoly
Kesaksian WNI Soal Detik-detik Teror di Australia
Kubu Agung Cabut Gugatan Legalitas Munas Bali
Dewan Pers: Kasus Karikatur Jakarta Post Distop