TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya membantah kecolongan atas laporan ada warga Surabaya yang diduga akan bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Menurut Risma, sosialisasi soal ISI sudah dilakukan.
"Enggak, itu kan keyakinan," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kepada Tempo seusai meresmikan sentra usaha kecil menengah di Middle East Ring Road, Surabaya, Selasa, 16 Desember 2014. (Baca juga: Kronologi 12 WNI Ditahan di Malaysia karena ISIS)
Menurut Risma, pemerintah kota tidak bisa disebut kecolongan lantaran hanya ada enam warganya yang disinyalir bergabung ke ISIS. Sedangkan penduduk Surabaya berjumlah 3 juta orang dan 95 persen muslim. (Baca juga: Data 12 WNI yang Ditangkap di Malaysia karena ISIS)
Namun Risma mengaku belum mendapat data terkait dengan enam warga Surabaya yang ditahan polisi antiteror Malaysia. Kalaupun mereka dideportasi, pemerintah kota akan menjemput mereka. (Baca juga: Malaysia Tahan 12 WNI yang Akan Gabung ISIS)
Pemerintah kota, kata Risma, sudah melakukan langkah antisipasi dengan membentuk Komisi Intelijen Daerah atau Kominda bersama Majelis Ulama Indonesia dan Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya. Kominda tersebut melakukan sosialisasi rutin mencegah untuk warga Surabaya bergabung dengan ISIS. Sosialisasi juga dilakukan oleh organisasi Nahdhlatul Ulama dan Muhammadiyah. "Nggak kurang-kurang, hampir tiap hari ada sosialisasi," ujarnya. (Baca juga: 12 WNI Ditahan karena ISIS Dipulangkan Malaysia)
Kendati demikian, Risma mengakui sulit bagi pemerintah untuk membatasi mereka yang ingin bergabung dengan ISIS. Karena hal itu berkaitan dengan persoalan keyakinan. Tapi Risma yakin tidak ada indikasi modus lain dalam pengiriman warga negara Indonesia ke ISIS. Sebanyak 12 warga negara Indonesia ditangkap polisi antiteror Malaysia saat hendak berangkat ke Suriah. Enam orang di antaranya diketahui berasal dari Surabaya.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Berita lain:
Teror di Sydney, #illridewithyou Cegah Benci Islam
Nama Mahfud Md. disebut-sebut dalam Kasus Akil
Heboh Teror di Australia, Sydney seperti Kota Mati