Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awas, Tambang Kapur Pantura Juga Rawan Longsor

image-gnews
Sejumlah truk pengangkut melakukan aktivitas dikawasan Gunung Kapur, Desa Grenden, Jember, Rabu (8/6). Bekerja selama 5 hari para penambang mampu mengumpulkan satu truk batu kapur seharga 200 ribu rupiah, tambang batu kapur telah digarap sejak tahun 80an dan menjadi mata pencaharian warga sekitar serta menjadi salah satu sumber daya alam produktif Kabupaten Jember. TEMPO/Fully Syafi
Sejumlah truk pengangkut melakukan aktivitas dikawasan Gunung Kapur, Desa Grenden, Jember, Rabu (8/6). Bekerja selama 5 hari para penambang mampu mengumpulkan satu truk batu kapur seharga 200 ribu rupiah, tambang batu kapur telah digarap sejak tahun 80an dan menjadi mata pencaharian warga sekitar serta menjadi salah satu sumber daya alam produktif Kabupaten Jember. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Tuban - Lebih dari 40 titik penambangan batu kapur di Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, licin dan rawan ambrol. Penambangan dilakukan di pegunungan kapur bagian utara di tujuh kecamatan, yakni Grabagan, Merakurak, Palang, Rengel, Montong, Semanding, dan Plumpang. Di daerah itu, terdapat lebih dari 35 penambangan batu kapur selama 24 jam. (Baca:40 Juta Nyawa Terancam Jadi Korban Longsor)

Aktivitas serupa terjadi di Kabupaten Bojonegoro. Terutama di Desa Sumurgung, yang berbatasan dengan Kecamatan Babat, Lamongan. Ketinggian pegunungan kapur yang ditambang, mulai dari lima meter hingga 100 meter.

Kawasan kapur di dua kabupaten itu tetap ramai dieksploitasi masyarakat, baik siang dan malam. Sebagian besar penambangan masih bersifat tradisional, yakni dengan mengambil batu kapur secara manual. Sedangkan lainnya sudah menggunakan alat berat. (Baca:Korban Longsor Banjarnegara Jadi 50 Orang )

Seperti di Dusun Watu Rongko, Desa Rengel, Kecamatan Rengel, merupakan lokasi penambangan yang curam. Bahkan, di lokasi yang pernah menjadi tempat eksekusi orang terduga anggota PKI pada 1965 ini, kegiatan penambangan juga berlangsung malam hari.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Joko Ludiono mengatakan daerah rawan longsor dan banjir bandang disebabkan oleh hutan gundul dan penambangan batu kapur. “Lokasinya cukup banyak,” katanya kepada Tempo, Senin, 15 Desember 2014. (Baca:Mojokerto Siaga Longsor dan Banjir Bandang )

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menuturkan, masyarakat menambang batu kapur untuk kebutuhan bahan bangunan. Di antaranya batu kumbung tabf menjadi bahan baku fondasi bangunan, dan campuran semen. Sebagian penambangan ini, kata dia, ada yang berizin dan ilegal, yang mudah ditemukan di Kecamatan Grabagan dan Merakurak.

Joko mengatakan penambangan batu kapur juga mengakibatkan korban jiwa. Bahkan tiap tahun sekali terjadi kasus kematian akibat penambang, tewas akibat tertimbun gundukan batu kapur yang ambruk. Satu contoh korban atas nama Junaidi, 28 tahun, penambang batu kapur asal Desa Pekuwon, Kecamatan Rengel, yang tertimbun reruntuhan batu kapur pada Maret 2014 silam. (Baca:Duit Antisipasi Banjir Tahun Depan Rp 6,2 Triliun)

SUJATMIKO

Berita Lainnya:
Teror di Australia, Korban Sempat SMS Ibunya
Mahfud Md.: Penyuap Akil Orang Bodoh
Polisi Australia Janji Bebaskan Sandera Malam Ini
Survei Cyrus: Saatnya Mega dan Ical Lengser

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.