TEMPO.CO, Lamongan - Kepolisian Resor Lamongan belum menerima data soal identitas seorang warga Lamongan yang dikabarkan ditangkap polisi antiteror Malaysia karena dicurigai hendak bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Total, polisi Malaysia menahan 12 warga negara Indonesia yang diduga akan menyeberang ke Timur Tengah.
Wakil Kepala Polres Lamongan Komisaris Aditya Puji Kurniawan mengatakan belum tahu nama warga tersebut karena belum mendapat data dari Mabes Polri. Menurut dia, sifat penanganan perkara itu masih dalam tahap kajian intelijen. "Saya belum terima laporannya," ujar Aditya, Senin, 15 Desember 2014. (Baca berita terkait: Malaysia Tahan 12 WNI yang Akan Gabung ISIS)
Meski demikian, Aditya berupaya secepatnya mengkonfirmasi kebenaran informasi itu. Sebab, jika terkait dengan ISIS, prosedur penanganannya harus sesegera mungkin. "Kami akan berkoordinasi dengan Mabes Polri dan Polda Jawa Timur. Informasi ini harus akurat," tuturnya.
Sebelumnya, atase Kepolisian RI di Kedutaan Besar Malaysia, Komisaris Besar Aby Nursetyanto, mengatakan 12 WNI yang hendak pergi ke Suriah ditahan polisi antiteror Malaysia, Kamis pekan lalu. (Baca juga: Polri Belum Tahu 12 WNI Ditahan Malaysia Soal ISIS)
Menurut Aby, 12 WNI tersebut ditangkap saat menginap di salah satu hotel di Bandara KLIA, Sepang. “Mereka ditangkap oleh polisi unit khusus E8 pada 2 Desember 2014 pukul 21.38,” kata Aby.
Dari hasil pemeriksaan kepolisian Malaysia, menurut Aby, 12 WNI tersebut mengaku hendak memasuki daerah konflik untuk bergabung dengan ISIS. Aby mengatakan para WNI tersebut ingin menyusul teman-teman mereka yang sudah berada di Suriah.
SUJATMIKO | MASRUR (KUALA LUMPUR)
Berita Terpopuler Internasional:
Putri CEO Korean Air Paksa Pramugara Berlutut
Buat Film Porno di Gereja, Mengaku 'Malaikat'
Pria Bersenjata Sandera Pengunjung Kafe di Sydney
Analisis Bendera 'ISIS' dalam Teror di Kafe Sydney