TEMPO.CO, Bojonegoro - Sebanyak 11 kecamatan dari 28 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, tergolong rawan dilanda bencana tanah longsor. “Kami sudah mengirim surat kepada para camat dan kepala desa untuk mengingatkan warganya agar waspada,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andi Sujarwo kepada Tempo, Senin, 15 Desember 2014.
Berdasarkan data BPBD Bojonegoro, di 11 kecamatan itu kawasan yang rawan dilanda tanah longsor tersebar di 23 desa. Setiap kecamatan terdiri atas 1-6 desa.
Kecamatan Ngambon, Sugihwaras, Bubulan, Kepohbaru, Dander, dan Kecamatan Ngasem, masing-masing satu desa. Kecamatan Gondang dan Kecamatan Sekar masing-masing empat desa, Kecamatan Kedungadem dan Kecamatan Purwosari masing-masing dua desa. Sedangkan Kecamatan Padangan lima desa.
Menurut Andi, selain sebelas kecamatan tersebut, yang juga perlu diwaspadai adalah permukiman warga yang terletak di dataran tinggi. Di antaranya Kecamatan Margomulyo dan Kecamatan Kedewan, yang berjarak lebih dari 50 kilometer dari Kota Bojonegoro.
Andi mengingatkan curah hujan pada Januari hingga Februari akan semakin tinggi. Hal itu diperkuat dengan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang diterima BPBD Bojonegoro. Curah hujan yang tinggi berpotensi menimbulkan banjir bandang serta terjadinya tanah longsor.
Hari ini petugas BPBD Bojonegoro mengirim berbagai jenis logistik ke desa-desa yang rawan tertimpa bencana banjir dan tanah longsor, termasuk yang berada di sepanjang tepian Sungai Bengawan Solo. “Kami melakukan langkah antisipasi,” ujar Andi.
Seorang warga Desa Ngoken, Kecamatan Padangan, Mono, 34 tahun, menjelaskan sebagian wilayah desanya merupakan kawasan rawan terjadi bencana tanah longsor serta bahaya banjir. Apalagi ada permukiman warga yang terletak di pinggir Sungai Bengawan Solo. “Bantaran sungai sering longsor tergerus arus air sungai yang deras,” ucapnya.
SUJATMIKO
Berita Terpopuler:
Pramugari AirAsia Disiram Air Panas, Ini Sebabnya
Tutut Minta Putusan Arbitrase TPI Dibatalkan
Prabowo Disebut Pernah ke Kantor Gubernur Fahrurrozi
Mereka yang Terpilih, Tokoh Tempo 2014