TEMPO.CO, Surabaya - Bekas Menteri Pendidikan Muhammad Nuh menilai rencana Menteri Pendidikan Dasar Anies Baswedan menghentikan penerapan Kurikulum 2013 tak tepat. Alasannya, Kurikulum 2013 justru menjawab kebutuhan pelajar yang mengutamakan pendidikan karakter, budi pekerti, dan akhlak. (Baca: Serikat Guru Minta Kurikulum 2013 Dihentikan Total)
"Urusan budi pekerti sudah kritis saat ini. Kurikulum 2013 disiapkan untuk menjawab fenomena itu," kata Muhammad Nuh, usai rapat kerja pendidik di Yayasan Pendidikan Islam Al Islah Surabaya, Batu, Ahad, 7 Desember 2014.
Kurikulum 2013 disusun selama dua tahun setelah mengevaluasi Kurikulum 2006 yang perlu perbaikan dan penyempurnaan. Misalnya siswa SMK tak mendapat pelajaran sejarah, jam pelajaran bahasa Indonesia lebih sedikit dibandingkan pelajaran bahasa Inggris. Kurikulum 2013 juga disiapkan untuk meningkatkan nasionalisme serta mendidik pelajar agar memiliki jiwa kreatif dan inovatif. "Jangan larang sekolah menerapkan Kurikulum 2013, ini bukan ajaran sesat," ujarnya. (Baca: Anies Stop Kurikulum 2013, Kepala Sekolah Kecewa)
Saat ini, sebanyak 6.326 sekolah menerapkan Kurikulum 2013. Hasil uji kompetensi guru 2014 menyatakan kemampuan guru terhadap Kurikulum 2013 sebesar 71 dari nilai 100, sementara hasil uji kompetensi guru 2012, pemahaman guru terhadap Kurikulum 2006 hanya 45. Sehingga disimpulkan, guru lebih siap menerapkan Kurikulum 2013 dibandingkan harus kembali ke Kurikulum 2006. (Baca: Ternate Dukung Evaluasi Kurikulum 2013)
Sejak penerapan kurikulum 2013, sebanyak 1,3 juta guru telah mendapat pelatihan. Selain itu diberikan klinik konsultasi untuk membantu para guru dalam menyerap materi. Apalagi pemerintah telah menyediakan buku secara cuma-cuma. Hasil evalusasi Kurikulum 2013 pun menujukkan perkembangam positif. Kemampuan minat baca, karakter, dan nalar meningkat. Memang diakui, ada guru yang tak siap dalam menerapkan Kurikulum 2013. "Guru tak bisa seenaknya mengajar. Ini menyiapkan generasi masa depan," kata Nuh.
Kurikulum 2013 memang berat, tetapi tak harus ditinggalkan. Seharusnya kita siapkan guru sebaik-baiknya. (Baca: Menteri Yohana: Penghentian Kurikulum 2013 Tepat)
EKO WIDIANTO
Terpopuler
'Sikap SBY Jadi Akar Masalah Perpu Pilkada'
Munas Golkar Tandingan Dapat Restu Jusuf Kalla
Anies Stop Kurikulum 2013, Kepala Sekolah Kecewa
Kubu Ical: Peserta Munas Ancol Diberi Rp 500 juta
JK Kepada Priyo: Munas Tandingan Golkar Mendesak