TEMPO.CO, Slawi - Dari 35 warga Indonesia yang menjadi anak buah kapal (ABK) Oryong 501, tiga di antaranya masih dalam satu ikatan keluarga. Mereka adalah Warno, 37 tahun, Nurcholis (23), dan Heru (23), warga Desa Gumayun Timur, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal.
“Saya berharap suami dan dua keponakan saya termasuk dalam tujuh ABK yang selamat,” kata istri Warno, Titin Arlina, Kamis, 4 Desember 2014. Sejak kapal penangkap ikan asal Korea Selatan itu tenggelam di Selat Bering, Rusia, pada Senin lalu, perempuan 32 tahun itu belum mendapat kabar ihwal nasib keluarganya. (Baca juga: 14 Nelayan Pantura ABK Kapal Oryong yang Tenggelam)
Baca Juga:
Kapal Oryong 501 membawa 60 awak yang terdiri atas 35 warga negara Indonesia, 11 asal Korea Selatan, 13 asal Filipina, dan satu warga Rusia. Kapal ikan berbendera Korea Selatan ini tenggelam akibat cuaca buruk dan dihantam gelombang setinggi lebih dari 13 meter. (Baca: Insiden Kapal Oryong, Ditemukan Lagi 11 Jenazah)
Kapal Oryong adalah kapal terakhir yang disinggahi Warno sejak 2013 melalui PT Koindo Maritim. Sepulang dari Korea Selatan pada Desember 2013, Warno libur selama tujuh bulan dan baru berangkat untuk kedua kalinya dengan Kapal Oryong 501 pada Juli lalu. “Biasanya pulang setahun sekali. Liburnya bisa tiga bulan sampai enam bulan,” kata Titin. (Baca juga: Berharap ABK Oryong Selamat, Keluarga Pengajian)
Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Jawa Tengah, Pujiono, mengatakan pihaknya juga masih menunggu informasi ihwal kondisi para ABK Kapal Oryong 501 asal Jawa Tengah.
“Sampai sekarang juga belum ada kabar lebih lanjut dari Kementerian Luar Negeri melalui kedutaan di Korea dan di Moskow,” kata Pujiono. Dari pantauan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Pujiono menambahkan, tujuh jenazah ABK asal Indonesia yang ditemukan juga belum diketahui identitasnya.
DINDA LEO LISTY
Berita lain:
Ciri-ciri Taksi Express Asli dan Palsu
Jokowi Ganti KSAL dan KSAU Secara Bersamaan
Kubu Ical Ujuk-ujuk Puji Menteri Laoly, Ada Apa?