TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie mengklaim dirinya tidak berambisi kembali menjadi ketua umum partai beringin. "Soal tuduhan saya berambisi jadi ketua umum dengan menghalalkan segala cara, itu tidak benar," kata pria yang akrab disapa Ical ini dalam cuitnya lewat akun @aburizalbakrie pada Ahad pagi, 30 November 2014. (Baca: Agung Ogah Bertemu Ical karena Suasana Kebatinan)
Dia mengklaim pencalonannya telah didukung sebagian besar kader Golkar di seluruh Indonesia. Ical menyebut semua DPD tingkat I, tiga per empat DPD tingkat II, dan tujuh dari sepuluh organisasi sayap Golkar mendukungnya kembali mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Golkar. (Baca: Semua Penantang Ical Ada di Bali?)
Ical juga menolak tuduhan bahwa dirinya sengaja mengubah aturan partai untuk keuntungan pribadi. Menurut dia, keputusan penyelenggaraan Musyawarah Nasional Golkar pada 30 November 2014 adalah keputusan Rapimnas Yogyakarta pada 17 November 2014. "Bukan keputusan saya pribadi," cuit Ical. (Baca: Dukung Agung Laksono, Yorrys Raweyai Juga di Bali)
Sebelumnya, Aburizal memutuskan Munas Golkar diadakan pada 15 Januari 2015, sesuai dengan amanat keputusan Munas sebelumnya. Namun, dalam Rapimnas Yogyakarta, diputuskan Munas dipercepat menjadi hari ini di Bali. Ical dituding telah memaksa mempercepat penyelenggaraan Munas Golkar untuk memuluskan jalan kembali menjadi ketua umum partai beringin.
Penetapan agenda Munas Golkar di Nusa Dua itu kemudian ditolak pengurus Golkar kubu Agung Laksono. Kubu Agung lalu membentuk Presidium Penyelamat Golkar dan menonaktifkan Ical dari jabatannya.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Berita Terpopuler
Kata Ruhut Soal Saling Sindir Jokowi-SBY
Pollycarpus Bebas, Allan Nairn Beberkan Data TPF
5 Celotehan Fadli Zon yang Menuai Hujatan
Ahok Idolakan Arsenal Karena Warna Kausnya
Ombudsman: Kurikulum 2013 Membebani Guru dan Siswa