TEMPO.CO, Yogyakarta - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Daerah Istimewa Yogyakarta akan ikut dalam mogok nasional yang digelar besok, Rabu, 19 November 2014. Organda pusat menginstruksikan mogok angkutan umum nasional. (Baca: Instruksi Mogok Nasional Akibat BBM Naik)
Ketua Organda Yogayakarta Agus Andrianto mengatakan mogok tersebut sebagai bentuk protes pengalihan subsidi bahan bakar minyak. "Kami bahkan sudah menaikkan sepihak tarif angkutan sebesar 30-35 persen," katanya, Selasa, 18 November 2014.
Mogok di Yogyakarta akan melibatkan seluruh armada angkutan kecuali Transyogya dan taksi. Hitung-hitungan Organda, kata Agus, ada 400 unit bus antar-kota antar-provinsi, 281 unit bus kota, dan 400 unit bus antar-kota dalam provinsi (AKDP) yang ikut mogok. (Baca: Di Jakarta, Organda Minta Tarif Naik 35 Persen)
Ketua Organda Surakarta Joko Suprapto mengatakan ada 1.600 armada angkutan yang ikut mogok. "Semua angkutan sampai truk barang ikut aksi ini," katanya. Menurut dia, kenaikan harga bahan bakar minyak menyebabkan operasional membengkak hingga 36 persen. Joko menghitung, tarif angkutan umum di Solo akan naik hingga 15 persen.
Pada Senin malam, 17 November 2014, Presiden Joko Widodo mengumumkan pengalihan subsidi bahan bakar minyak. Sehingga, harga Premium naik menjadi Rp 8.500 per liter dan solar Rp 7.500 per liter.
PRIBADI WICAKSONO | UKKY PRIMARTANTYO
Terpopuler
Islah DPR, Pramono Anung Sindir Fadli Zon
Kenaikan Harga BBM, Begini Hitungan Faisal Basri
Fahri Hamzah Ingin DPR Tetap Berkelahi
Ahok Didoakan Jadi Mualaf di Muktamar Muhammadiyah
Jokowi: Harga BBM Naik Rp 2.000 Per Liter