TEMPO.CO, Jakarta - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang baru diumumkan pada Senin malam, 17 November 2014, berdampak naiknya tarif angkutan kota. Kenaikan tarif angkot mencapai 100 persen. Siswa yang akan berangkat sekolah hari ini kaget dengan pemberlakuan tarif baru secara sepihak itu.
Mugi, siswa kelas 8 SMPN 17 Kota Cirebon, mengaku kaget ketika kernet angkot yang ditumpanginya meminta ongkos Rp 3.000. "Padahal biasanya tarif angkot hanya Rp 1.500 untuk pelajar di Kota Cirebon," ujarnya.
Dia tidak mengetahui berita ihwal kenaikan harga BBM bersubsidi yang berdampak naiknya ongkos angkutan umum. Adapun ibunya tetap memberi uang saku Rp 10.000 hari ini, yang mencakup ongkos angkot. Sisa uang jajan tersebut biasanya dia tabung di sekolah. "Kalau dulu ongkos pulang-pergi hanya Rp 3.000, sekarang berat banget, menjadi Rp 6.000," katanya.
Menurut pantauan Tempo, tarif angkutan umum di Cirebon untuk pelajar naik 100 persen, dari semula Rp 1.500 menjadi Rp 3.000. Sedangkan tarif umum naik Rp 2.000 dari semula Rp 3.000 menjadi Rp 5.000. "Kalau tarif angkot tidak naik, kami rugi," kata Maman, sopir angkot D2 di Kota Cirebon.
IVANSYAH
Terpopuler:
Islah DPR, Pramono Anung Sindir Fadli Zon
Kenaikan Harga BBM, Begini Hitungan Faisal Basri
Fahri Hamzah Ingin DPR Tetap Berkelahi
Ahok Didoakan Jadi Mualaf di Muktamar Muhammadiyah