TEMPO.CO , Palembang: Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mempercepat proyek infrastruktur di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-api, Banyuasin. Percepatan itu telah mendapat lampu hijau dari Menteri Perhubungan Ignatius Jonan.
Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan Kementerian setuju untuk memprioritaskan paket rel kereta api dari Tanjung Enim ke Tanjung Api-api. Diharapkan, proyek ini akan memangkas biaya produksi batubara PT Bukit Asam dan perusahaan swasta lain.
"Frase pembangunan jalur kereta dari Tanjung Enim menuju Tanjung Api-api (TAA) akan didulukan karena ini kebutuhan yang sangat mendesak," kata Alex Noerdin, Sabtu, 15 Nopember 2014.
Pemerintah pusat dan daerah juga sepakat untuk mempercepatan pembangunan pelabuhan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-api. Sehingga kawasan tersebut dapat segera beroperasi optimal.
Percepatan pembangunan infrastruktur kawasan ekonomi khusus TAA, menurut Alex, sesuai dengan program Kabinet Kerja. Mengutip isi pertemuannya dengan Menteri Jonan Jumat kemarin, Alex mengatakan, percepatan pembangunan kawasan TAA merupakan bagian dari rencana pemerintah pusat membangun bandara dan 24 pelabuhan besar di seluruh Indonesia.
"Kalau untuk pelabuhan ferry dan penumpang sudah jalan setahun terakhir ini. Sekarang kami ingin dermaga bisa disandari oleh kapal 7000 DWT."
Sementara itu, Ketua Project Management Unit (PMU) Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-api, Regina Ariyanti, menjelaskan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-api merupakan proyek terintergrasi. Nantinya, jutaan ton batubara dari mulut tambang di Tanjung Enim dapat diangkut menggunakan kereta menuju Pelabuhan Samudera di TAA.
Tidak hanya sekedar diangkut ke pelabuhan, Regina memastikan di dalam kawasan TAA akan ada pula unit pengolahan batubara. "Jadi seperti batubara akan diolah di TAA dan diekspor juga dari sana itu," Kata Regina.
PARLIZA HENDRAWAN
Terpopuler:
Unhas Geger, Guru Besar dan Mahasiswi Nyabu
Tertangkap Nyabu, Ini Pembelaan Guru Besar Unhas
Pimpinan Partai Koalisi Prabowo Kumpul, Bahas Apa?
Soal Revisi UU MD3, Koalisi Prabowo Retak?
G20, Jokowi: Ikut Juga Belum, Sudah Disuruh Keluar
Ical: Permintaan Kubu Jokowi Jangan Kebiri DPR