TEMPO.CO, Jakarta - Lokakarya Indonesia Poverty & Empowerment Conference di Bali akan menampilkan tokoh lokal yang berhasil membangun ekonomi di daerahnya masing-masing, khususnya dari Bali. Mereka telah berhasil mengangkat dan menyelamatkan desanya menjadi desa yang makmur dan menurunkan tingkat kemiskinan. Hebatnya, kondisi itu diperoleh melalui pemanfaatan potensi lokal. (Baca: Prof Subroto: Perlu 'Local Hero' untuk Pembangunan)
Salah satunya adalah Agung Prana yang mengembangkan desa wisata Pemuteran di Buleleng dan Umabian di Tabanan. "Bagi kami, ini wujud kebersamaan warga desa. Kami senang kalau ada yang mau mempelajarinya," ujar Agung Prana.
Desa Pemuteran adalah desa nelayan yang pada tahun 90-an sudah hancur karena kekeringan. Terumbu karangnya mengalami kerusakan parah karena praktek pencarian ikan hias dengan bom ikan dan racun. (Baca: Bali Jadi Model Atasi Kemiskinan di Indonesia.)
Namun kini terumbu karang di Pemuteran diakui sebagai yang terbaik di dunia, sehingga Agung Prana mendapat penghargaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pemuteran juga merupakan destinasi favorit wisatawan untuk melakukan penyelaman.
Sedangkan Umabian adalah desa petani yang sawah-sawahnya terus menyusut dan anak mudanya enggan bekerja di sawah lagi. Penyusutan akibat kemiskinan petani sehingga mereka mengambil jalan pintas menjual lahan kepada investor untuk pembangunan vila atau perumahan.
Agung Prana kemudian mensinergikan pertanian menjadi obyek wisata sehingga memberi nilai tambah yang berlipat-lipat. Rumah penduduk juga diperbaiki sehingga bisa dimanfaatkan sebagai penginapan bagi turis.
ROFIQI HASAN
Terpopuler:
Ahok Didukung MUI Asal...
Jokowi Presiden Terakhir yang Disalami Obama
Pidato, Baghdadi Bersumpah Serang Arab Saudi
Bertemu Abbott, Jokowi: Australia Itu Penting