TEMPO.CO, Blitar - Belasan pewarta dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) berunjuk rasa di Markas Kepolisian Resor Kota Blitar, Jumat, 14 November 2014. Unjuk rasa ini merupakan aksi solidaritas atas tindak kekerasan yang dilakukan polisi terhadap pekerja media saat meliput unjuk rasa mahasiswa di Makassar pada Kamis kemarin, 13 November. (Baca berita sebelumnya: Demo Mahasiswa Tolak Harga BBM Naik, Wartawan Diserang Polisi)
Dengan berjalan kaki, para jurnalis bergerak menyusuri perempatan Puyung menuju Polres Kota Blitar. Aksi para awak media ini menarik perhatian masyarakat lantaran seorang jurnalis mengenakan kostum mumi. Pengunjuk rasa juga membentangkan berbagai poster berisi kecaman atas tindakan brutal polisi kepada wartawan hingga berdarah-darah dan merampas alat-alat peliputan.
Tiba di depan Markas Polresta Blitar, para jurnalis menggelar orasi dan teatrikal yang menggambarkan kekejaman polisi. Korps Bhayangkara itu dituding sebagai penjahat kemanusiaan yang mengumbar kebrutalan kepada pekerja media. (Baca: Kondisi Wakil Kepala Polrestabes Makassar Membaik)
Sebab, tindakan kasar polisi di Makassar itu menyebabkan tiga jurnalis cedera, yakni Iqbal dari Tempo, Waldy dari Metro TV, dan Ikrar dari Celebes TV. "Polisi telah bertindak biadab!" teriak Irvan, kontributor Trans TV, yang menjadi salah satu peserta unjuk rasa.
Dia meminta Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman mencari pelaku penganiayaan tersebut dan harus mendapat sanksi berat. Apalagi peristiwa seperti ini bukan pertama kalinya dilakukan polisi kepada jurnalis. (Baca: 4 Wartawan Dianiaya, Kapolri Minta Maaf)
Saat kantornya didemo wartawan, Kapolresta Blitar Ajun Komisaris Besar Yulia Agustin Selva Triana tampak bergegas pergi menggunakan mobil dinas. Sampai unjuk rasa berakhir, tidak ada pejabat Polresta Blitar yang menampakkan batang hidungnya. Para jurnalis akhirnya menyerahkan pernyataan sikap dan poster kepada polisi yang memantau jalannya aksi tersebut.
HARI TRI WASONO
Berita Terpopuler:
Malaysia Kuasai 3 Desa, Pemda Nunukan Pasrah
Mabes Polri Sarankan Ahok Laporkan FPI ke Polisi
Kontras Laporkan FPI ke Komnas HAM
MUI Tak Setuju FPI Dibubarkan, Mengapa?